Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Polisi Bakal Dibubarkan Dewan Kota Minneapolis, ini Kota yang Aman dan Damai Tanpa Adanya Polisi

Pekan lalu mayoritas dewan mengumumkan rencana untuk membubarkan departemen kepolisian Minneapolis.

istimewa
Video menunjukkan seorang pria lansia kulit putih pendukung George Floyd yang didorong oleh polisi hingga terjatuh ke belakang (Twitter/@WBFO) 

TRIBUNPEKABARU.COM - Dewan Kota Minneapolis pada Jumat (12/6/2020) dengan keputusan bulat mereformasi departemen kepolisian sepenuhnya.

Para dewan memutuskan mengganti departemen kepolisian dengan sistem keamanan publik yang dipimpin masyarakat.

Pekan lalu mayoritas dewan mengumumkan rencana untuk membubarkan departemen kepolisian Minneapolis.

Hal itu buntut dari aksi unjukrasa besar-besaran akibat tewasnya George Floyd di tangan polisi.
Seorang demonstran berbaring di tengah jalan bebas hambatan di depan barisan polisi saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna
Seorang demonstran berbaring di tengah jalan bebas hambatan di depan barisan polisi saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna (AFP/Chandan Khanna)

Namun, taukah anda ada sebuah kota yang damai dan tentram tanpa adanya polisi di kota itu?

Adalah Kota Cheran, kota kecil di negara bagian Michoacan, Meksiko ini sebenarnya pernah memiliki polisi dan jajaran pemerintahan yang lengkap. 

Namun, seiring dengan itu, kejahatan merajalela hingga merambah ke pedesaan. 

Hutan mereka dibabat oleh mafia bersenjata yang dibekingi oleh polisi, politisi dan pejabat korup. 

Akibat perambahan hutan yang tak terkendali, persediaan air di kota itu menipis.

Pada tahun 2011, para penebang semakin dekat dengan salah satu mata air Cheran.

"Kami khawatir," kenang Margarita Elvira Romero, salah satu konspirator.

Titik merah lokasi kota Cheran
Titik merah lokasi kota Cheran. BBC

"Jika kamu menebang pohon, air berkurang. Suami kita punya ternak - ke mana mereka akan minum jika musim semi pergi?"

Atas kesadaran semacam itu, mulai terjadi perlawanan terhadap para kriminal.

"Semua orang di jalanan berlarian dengan parang," kata Melissa Fabian, yang saat itu berusia 13 tahun.

"Para wanita berlarian. Mereka semua menutupi wajah mereka. Kamu bisa mendengar orang-orang menjerit," lanjutnya.

Polisi hingga politisi diusir

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved