Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gara-gara Ulah Anak Buahnya, Kepala Polisi Ini Mengundurkan Diri, Massa Sudah Marah Besar

Belum reda protes kematian George Floyd, Amerika Serikat kembali digoncang protes massa. Lagi warga kulit hitam tewas ditembak

Editor: Budi Rahmat
KOMPAS.COM
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Belum reda aksi protes tewasnya George Floyd, peristiwa yang melibatkan warga kulit hitam kembali terjadi di Amerika Serikat.

Pria yang bernama Rayshard Brooks tewas setelah ditembak petugas polisi yang berupaya mengamankannya.

Korban sempat mendapat perawatan namun tak bisa menyelamatkan nyawanya.

Mengetahui anak buahnya yang telah membunuh seseorang, Kepala Kepolisian ini memilih mengundurkan diri.

Namun kabar kematian Rayshard Brooks cepat menyebar hingga memancing protes.

Massa kemudian melakukan pemblokiran jalan dan membakar restoran dekat korban ditembak

Peristiwa itu terjadi di Atlanta Amerika Serikat.

Kabar yang disampaikan oleh Wali Kota Keisha Lance Bottoms memunculkan kemarahan baru demonstran akan kebrutalan polisi dan diskriminasi ras.

Demonstran memblokir jalan raya lintas wilayah, dan membakar Restoran Wendy's, tempat Rayshard Brooks ditembak mati Sabtu malam waktu setempat (13/6/2020).

Aksi itu terjadi beberapa jam setelah Wali Kota Bottoms mengumumkan bahwa Kepala Polisi Atlanta, Erika Shields, mengundurkan diri.

Semua berawal ketika Brooks tertidur di mobilnya di layanan drive-thru Wendy's pada Jumat malam (12/6/2020), dilaporkan AFP Minggu (14/6/2020).

Pegawai restoran kemudian melapor ke polisi, dan mengatakan bahwa pria kulit hitam berusia 27 tahun tersebut sudah menghalangi pelanggan lainnya.

Dia gagal saat dites pengaruh alkohol, dengan Biro Investigasi Georgia mencatat, Brooks melawan ketika petugas hendak menangkapnya.

Rekaman kamera pengawas menunjukkan selama pergulatan fisik, Rayshard Brooks diketahui mencuri pistol kejut (Taser) salah satu petugas dan kabur.

Saat drama pengejaran, Brooks mengarahkan Taser yang dicurinya ke arah polisi, di mana penegak hukum merespons dengan melepaskan tembakan.

Brooks segera dilarikan ke rumah sakit. Namun dia dinyatakan tewas ketika menjalani operasi. Adapun satu petugas terluka dalam insiden itu.

Juru bicara kepolisian menerangkan, mereka sudah mengidentifikasi anggotanya yang menembak Brooks sebagai Garrett Rolfe.

ABC News memberitakan, Rolfe langsung dipecat pada Sabtu.

Sementara petugas kedua dalam kejadian itu menjalani pemeriksaan administratif.

"Saya tidak percaya kasusnya dianggap layak untuk menggunakan kekuatan mematikan," jelas Wali Kota Bottoms diwartakan CBS News.

Kejadian yang menimpa Brooks terjadi di tengah ketegangan di AS dalam sepekan terakhir, di mana pria kulit hitam juga menjadi korban kebrutalan polisi.

George Floyd tewas setelah lehernya ditindih hampir sembilan menit oleh polisi bernama Derek Chauvin, dalam kejadian di Minneapolis 25 Maret lalu.

Aksi protes yang awalnya terjadi di Minneapolis, kemudian menyebar ke ratusan kota di AS dan berbagai negara dalam dua pekan.

Tak hanya membahas diskriminasi ras, aksi itu juga menyoroti perbudakan, kolonialisme, dan kekerasan kulit putih terhadap kulit berwarna.(*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved