Berita Riau
Warga Letakkan Batu Nisan dan Tabur Beras Kunyit di Kantor Diskes Kepulauan Meranti, Ada Apa Ya?
Perwakilan massa tetap meminta untuk melakukan ritual menaburkan beras kunyit di Kantor Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
Selain itu, kinerja Misri yang dinilai tidak tepat dan profesional dan lebih mengutamakan kegiatan seremonial.
Sehingga Kepulauan Meranti sempat menjadi zona merah juga menjadi alasan massa agar Bupati segera mencopot kepala dinas kesehatan tersebut.
"Kami mendesak Kadiskes Kepulauan Meranti dipecat karena diduga tidak bisa mempertanggungjawabkan penggunaan dana Covid-19 secara relevansi sesuai data dan fakta.”
“ Kami juga menduga banyaknya pengalokasian tidak tepat sasaran, pengelembungan data TKI yang pernah singgah. Mempertanyakan dugaan pembelian APD fiktif, dan bantuan lainnya dari pihak ketiga," pungkas Jefrizal.
Lambang Kekecewaan
Koordinator Forum LSM Kepulauan Meranti (FALMA) Ramlan Abdullah mengatakan arti nisan, dan beras kencur yang ditaburkan tersebut sebagai lambang kekecewaan mereka terhadap dinas terkait.
"Teman-teman mengartikan sebagai matinya sebuah keterbukaan transparansi keuangan dari penganggaran Covid-19 saat ini. Selain itu kapur kunyit dan kencur sebagai kearifan lokal tradisi Melayu dalam suasana khusus," ujar Ramlan.
Dirinya juga mengatakan sudah menyiapkan sebagai temuan dan bukti ketidakprofesionalan dinas terkait dalam penggunaan anggaran Covid-19 di Kepulauan Meranti.
"Bukti-bukti kita ada, nanti akan kita sampaikan saat hearing bersama DPRD dan pemkab Meranti," ujarnya.
Dia juga mengatakan kecewa hingga saat ini DPRD Meranti belum ada tindal lanjut dari permintaan mereka untuk dimediasi dengan Pemkab Meranti.
Mengingat sebelumnya pihaknya juga sudah getol menyampaikannya saat bertemu dengan ketua DPRD meranti beberapa waktu yang lalu.
"Sampai saat ini surat yang kita layangkan belum ditindak lanjuti. Kita juga berharap nantinya ketua gugus tugas, dalam hal ini Bupati Meranti yang akan hadir langsung menjelaskan," tutupnya.
Polisi Lakukan Pendampingan
Sementara itu Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat melalui Kasat Reskrim AKP Ario Damar menjelaskan bahwa pihaknya tetap melakukan pendampingan terkait penyampaian aspirasi dari massa.
Walaupun demikian karena masih dalam masa pandemi Covid-19, pihaknya menyarankan untuk tidak melakukan aksi dengan melibatkan banyak orang maupun yang nantinya mengundang kerumunan.