Terbongkar! Ternyata 43 Serdadu China Tewas Saat Bentrok Dengan Tentara India, Perwira Jadi Korban
Sementara CNBC memberitakan, intelijen AS meyakini ada 35 prajurit China yang tewas di Ladakh, termasuk seorang perwira senior.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ternyata jumlah korban tewas saat bentrokan tentara India dan China di perbatasan lebih banyak dari laporan awal.
Informasi terkini, korban tewas ternyata dialami oleh kedua belah pihak.
Lebih dari 40 Tentara China yang dilaporkan jadi korban konflik perbatasan dengan India di Ladakh, wilayah Kashmir yang jadi sengketa.
Kantor berita ANI yang mengutip sumber melaporkan, ada 43 serdadu Negeri "Panda" yang terluka atau terbunuh, meski tak ada konfirmasi langsung.
Sementara India sebelumnya sudah menyatakan, 20 tentara mereka tewas dalam konflik perbatasan yang terjadi pada 15-16 Juni itu.
Dilansir NDTV, ini adalah konflik paling serius yang dialami baik Negeri "Bollywood" maupun China sepanjang lima dekade terakhir.
Sementara CNBC memberitakan, intelijen AS meyakini ada 35 prajurit China yang tewas di Ladakh, termasuk seorang perwira senior.
Kedua negara saling menuding menjadi pihak yang memulai ketegangan di Kashmir, yang juga dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual (LAC).
Dikutip Reuters, Kementerian Luar Negeri China menuduh militer New Delhi yang melewati daerah dan menyerang tentara mereka.
Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times, harian resmi pemerintah China, mengomentari insiden di Lembah Galwan dengan menyatakan agar India tak macam-macam.
"Saya ingin memberi tahu mereka, janganlah terlalu arogan dan salah menafsirkan keputusan menahan diri kami sebagai kelemahan," ancam Hu.
"China tidak ingin memulai sebuah ketegangan dengan India. Tapi, kami sama sekali tidak takut," klaimnya dalam kicauan di Twitter.
Selain itu, China disebut kecewa dengan sikap negara tetangganya tersebut yang melakukan pekerjaan konstruksi jalan dan landasan terbang.
India tidak tinggal diam.
Mereka menyebut Negeri "Panda" mengerahkan ribuan pasukan untuk menduduki kawasan Lembah Galwan.
