Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

UPDATE Kasus Covid-19 hingga 17 Juni 2020, Tambah 1.031, Total 41.431 Kasus Positif di Indonesia

Hingga Rabu 917/6/2020) jumlah kasus positif corona di Indonesia bertambah 1.031 kasus.

Editor: Sesri
Tangkap layar Youtube BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan terkini dampak virus corona Indonesia, Senin (15/6/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hingga Rabu 917/6/2020) jumlah kasus positif corona di Indonesia bertambah 1.031 kasus.

Sehingga, total kasus virus corona di Indonesia menjadi 41.431 pasien.

Adapun jumlah pasien yang sembuh menjadi 16.243 di seluruh Indonesia.

Sementara, total ada 2.276 orang yang dinyatakan meninggal dunia.

Lalu, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 13.279 pasien.

Orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 42.714 orang.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan, distribusi kasus terbanyak didapatkan dari laporan lima provinsi.

"Pemeriksaan lebih banyak telah kita laksanakan berbasis tracing lebih agresif," ujarnya, dikutip dari siaran langsung YouTube BNPB Indonesia, Rabu.

Virus Corona Benar-benar Ada

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional, Dokter Reisa Broto Asmoro, menyampaikan virus corona benar-benar ada.

“Apakah Covid-19 benar-benar ada? Saya perlu sampaikan, virus ini benar-benar ada saudara-saudari,” ujarnya, dikutip dari bnpb.go.id, Selasa (16/6/2020).

Ia mengatakan, ilmuwan dari LBM Eijkman telah memetakan beberapa whole genome sequence (WGS) atau merinci identitas virus dari pasien yang ada di Indonesia.

Data ini bermanfaat untuk penelitian lanjut untuk mengetahui epidemiologi virus, pengembangan vaksin dan juga obat antivirus.

Menurutnya, Kepala Lembaga Eijkman Profesor Amin Subandrio mengatakan dengan mengetahui virus yang beredar, kita juga bisa mendesain vaksin sesuai dengan yang ada di Indonesia.

“Maka dari itu, penting sekali mengetahui status kesehatan kita. Apakah kita positif atau negatif COVID-19."

"Apabila positif, maka penyembuhan dapat dilakukan. Ingat, lebih dari 15.000 saudara-saudari kita sudah sembuh dari Covid-19, dan jika negatif, kita harus makin waspada melindungi diri kita dari penularan virus Covid-19 oleh orang lain,” terang Reisa.

Beberapa jenis virus corona menginfeksi manusia, seperti severe acute respiratory syndrome atau SARS pada awal 2000-an dan middle east respiratory syndrome atau MERS di 2012.

“Sejauh ini, kita ketahui ada beberapa jenis virus corona yang dapat menyerang manusia."

"Tipe virus-virus tersebut adalah penyebab wabah raya dunia sebelumnya, yang tadi saya sebutkan SARS dan MERS Cov, dan ketiga ini SARS-CoV-2,” jelasnya.

Virus corona menggandakan diri di dalam sel tubuh manusia, terutama di bagian saluran pernapasan bawah, seperti paru-paru.

“Ia (virus) juga mengganggu imunitas atau kekebalan tubuh, dan bagi mereka yang sudah memiliki penyakit penyerta, atau penyakit bawaan, seperti penyakit ginjal, diabetes, darah tinggi, akibatnya dapat menjadi fatal,” ungkap Dokter Reisa.

Penyebaran virus dari satu manusia melalui percikan cairan yang berasal dari saluran pernapasan dan mulut, seperti buliran yang keluar saat batuk atau bersin, yang disebut sebagai droplets.

Penularan dapat terjadi melalui kontak terhadap droplets tersebut, baik secara kontak langsung dengan orang yang membawa virus atau melalui perantara permukaan yang dipegang oleh orang tersebut.

Ketika seseorang batuk atau bersin atau saat berbicara pun, virus tersebut dapat keluar bersamaan dengan percikan liur atau cairan hidung.

Upaya pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan sangat penting untuk dilakukan setiap individu.

Penggunaan masker yang baik dan benar sangat dianjurkan, bahkan wajib apabila di ruang publik.
Selain itu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau dengan cairan pencuci tangan yang mengandung alkohol.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved