Dipukul Brutal Pakai Tongkat Besi, Gadis 22 Tahun Tewas Ditangan Ayah Kandung, Penyebabnya Sepele
Gadis 22 tahun mengalami penyiksaan bruital dari ayah kandungnya. ia tewas tak kuat menahan sakit. terungkap penyebabnya masalah sepele
TRIBUNPEKANBARU.COM- Seorang remaja perempuan dipukul menggunakan tongkat besi oleh ayah kandungnya.
Remaja itu akhirnya meregang nyawa karena tak sanggup menahan sakit yang ia rasakan.
Sang ayah bertindak brutal seperti itu ternyata hanya gara-gara anak gadisnya itu terlambat pulang ke rumah.
Setelah melakukan pembunuhan itu, pelaku malah kabur. Korban ditemukan dengan banyak darah di bagian kepalanya.
• Kisah ABK Indonesia Masih Berlanjut, Ada 3 Video Viral Penyiksaan & Kemudian Sengaja Dibuang Ke Laut
• Sosok Anjani Bee, Sebelum Tewas Keluarga Sebut Ada Video Penyiksaan Wanita Bertato Burung Hantu
Reyhaneh Ameri, yang tinggal di kawasan selatan-pusat, diduga dipukul menggunakan tongkat besi setelah dia terlambat pulang.
Media Iran memberitakan, gadis 22 tahun itu sempat berjuang hidup selama hampir 24 jam. Sayangnya, dia tewas karena luka-lukanya.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah Fatemeh Barihi, remaja 19 tahun diyakini dipenggal oleh ayahnya sendiri, diwartakan Daily Mail Kamis (18/6/2020).
Atau Romina Ashrafi, bocah berusia 13 tahun yang dibunuh secara brutal oleh ayahnya karena jatuh cinta dengan pria lebih tua pada Mei lalu.
Reyhaneh disebut pulang terlambat pada Minggu malam, tepatnya pukul 23.30 waktu setempat, dan membuat marah sang ayah yang langsung mengajarnya.
Wakil Kepala Polisi Kerman menerangkan, pukulan tongkat yang dilayangkan ayahnya menyebabkan luka parah di kepala Reyhaneh.
Saudara Reyhaneh mengungkapkan, awalnya dia mengunjungi rumah orangtuanya keesokan harinya pukul 08-30-09.00. Dia mengetuk, tapi tak ada jawaban.
• Lagi, Kelompok Kriminal Bikin Ulah, Ditemukan Belasan Jasad dan Potongan Tubuh Manusia
• Detik-detik Menegangkan, 5 Warga Bertemu Harimau, Dilempar Batu Malah Mendekat, Begini Akhirnya
Setelah dia memutuskan masuk, dia melihat rumah dalam keadaan kacau balau. Jadi, dia menunggu orangtuanya untuk meminta penjelasan.
Ayahnya dilaporkan sampai lebih dahulu. Ketika melihat kecurigaan di wajah putrinya, dia memutuskan untuk kabur dari rumah.
Tak lama kemudian, ibunya datang. Keduanya segera masuk ke dalam, dan menemukan pakaian Reyhaneh sudah bersimbah darah.
Polisi pun dipanggil, di mana setelah melacak ponselnya, mereka menemukan ayah Reyhaneh yang tidak disebutkan identitasnya tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-mayat-kamar-jenazah_20150730_20150809_084531.jpg)