Citizen Report
Mahasiswa Kukerta Relawan Covid-19 UNRI Bagikan Sembako hingga Razia Masker dan Cek Suhu Tubuh Warga
Mahasiswa KKN yang tergabung dalam relawan kecamatan Gunung Toar menggelar serangkaian kegiatan dimulai dengan pembagian sembako
TRIBUNPEKANBARU.COM, CITIZEN JOURNALISM - Mahasiswa KKN yang tergabung dalam relawan kecamatan Gunung Toar menggelar serangkaian kegiatan dimulai dengan pembagian sembako bersama salah satu organisasi kecamatan yaitu BKMT (21 Mei 2020).
Tim Kukerta Relawan Covid-19 UNRI ini diketuai oleh Dika Pratama Putra (FEB) dan beranggotakan Piges Nelpion (FEB), Chelsy Andeta Legusa (FKIP), Sastri Amalia (FEB), Meli Fransiska (FT), Aprijal (FEB), Fery Padli ( FPK), Sindi Klaudia Sari (FAPERTA), Jenifer Sudastin (FT), Ulfa Muthah Harah (FKIP).
Covid 19 sangat mengguncang perekonomian masyarakat di Iindonesia bahkan seluruh dunia, baik itu masyarakat ekonomi kelas bawah, menengah, dan bahkan kelas atas juga terkena imbasnya.
Namun yang paling miris adalah masyarakat kelas bawah apalagi mereka yang sudah lanjut usia (jompo).
Pembagian sembako ini, setiap desa masing-masing mendapatkan 3 orang sehingga dengan jumlah desa yang ada dikecematan Gunung Toar adalah 14 sehingga total penerima berjumlah 42 orang.
Bantuan sembako ini didapatkan dari para donatur yang berbaik hati untuk menyumbangkan sedikit rezeki mereka.
Isi sembako yaitu 3 liter minyak goreng, 1 kg tepung, 15 butir telur, 1,5 kg gula pasir, serta 2 buah masker.
Disela-sela pembagian sembako, para mahasiswa mensosialisasikan penggunaan masker saat bepergian keluar rumah seperti kepasar atau ketempat-tempat umum lainnya.
Selain mensosialisasikan tentang pentingnya masker, para mahasiswa juga mensosialisasikan tata cara mencegah penyebaran virus covid 19 seperti harus mencuci tangan setelah bepergian keluar rumah dan betapa bahayanya virus ini.
Imbauan Pencegahan Covid-19 Melalui Poster
Bekerja dari rumah adalah kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran covid 19.
Namun kebijakan ini menjadi pro dan kontra ditengah masyarakat.
Kebijakan ini tidak bisa diterapkan kepada masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai petani yang harus memaksa mereka untuk keluar rumah demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Seperti masyarakat kecematan Gunung Toar misalnya yang rata-rata bekerja sebagai petani karet, sehingga bekerja dari rumah tidak bisa mereka terapkan.
Terbukti Masih banyak masyarakat yang berkeliaran diluar rumah.
Para mahasiswa yang tergabung kedalam relawan kecamatan Gunung Toar berinisiatif mensosialisasikan tata cara pencegahan virus covid 19 melalui penyebaran poster didesa-desa yang ada di kecamatan di Gunung Toar guna memutus rantai penyebaran virus covid 19.
Sosialisai dilaksanakan secara berkeliling ke desa-desa yang masih ada kerumunan warga seperti pasar, masjid, dan tempat umum lainnya. Para relawan yang berjumlah 10 orang tersebut di koordinir langsung oleh ketua puskesmas kecematan Gunung Toar.
Pada poster tersebut berisi tata cara mencuci tangan dengan benar.
Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar dapat mencegah terjangkit virus covid 19 dan dapat memutus rantai penyebaran.
Razia Masker dan Pengecekan Suhu Tubuh
Pasar menjadi tempat yang rawan dalam penyebaran virus COVID-19.
Banyak pengujung yang masih kurangnya kesadaran antar sesama akan pentingnya jaga jarak aman anatara yang satu dengan yang lainnya.
Belajar dari negara Jepang, mereka tidak menerapkan lockdown namun mereka tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan seperti masker.
Terbukti, mereka mampu memutuskan rantai penyebaran.
Sehingga para mahasiswa yang tergabung dalam relawan kecamatan Gunung Toar bersama camat Gunung Toar dan team UPTD kesehatan Gunung Toar, serta jajaran dari kepolisian melakukan razia kepada para pengunjung yang tidak memakai masker dan melakukan pengecekan suhu tubuh kepada para pedagang yang berasal dari kecematan lain.
Para mahasiswa relawan juga menjaga di pintu gerbang jalan masuk pasar untuk melihat pengunjung yang tidak memakai masker untuk disuruh pulang mengambil masker atau membeli masker.
Dari kegiatan tersebut, didapatkan masih ada beberapa warga yang tidak memakai masker.
Namun juga banyak yang sudah memakai masker karena sebelumnya kami sudah mensosialisasikan kepada pengunjung untuk wajib memakai masker saat ke pasar.
Ditambah lagi dari pihak UPTD yang memasang spanduk tentang wajib memakai masker saat kepasar yang di pasang di gerbang pintu masuk pasar.
"Sulit nak kalau pakai masker, panas juga dan susah bernafas juga karena tidak terbiasa memakainya,” ujar salah seorang ibuk –ibuk yang kami tegur saat ditanyai alasan tidak memakai masker.
Pengecekan suhu tubuh yang dilakukan oleh para relawan mahasiswa kepada para pedagang yang berasal dari luar kecematan Gunung Toar, Alhamdulillah tidak ada para pedagang dan pengunjung pasar yang terjangkit virus COVID-19.
Citizen Journalism - Tribunpekanbaru.com / Piges Nelpion.
