Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mirip Flu Babi, Temuan Virus Baru di China Ini bikin Bergidik, Begini Penularannya

Dikhawatirkan menjadi pandemi kedua. Virus ini mirip flu babi. Begini penularannya yang bikin ngeri

Editor: Budi Rahmat
NICOLAS ASFOURI / AFP
Gambar ini diambil pada 29 April 2020, seorang Petugas mengambil sampel sel ginjal monyet saat dia melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Menyerupai virus babi, China kembali temukan jenis virus baru yang menjangkiti manusia.

Temuan virus tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri.

Sebab bisa saja menjadi pandemi baru. Virus tersebut sangat potensial.

Apakah akan terjadi pandmei Covid-19 baru dengan temuan virus ini

Ilmuwan di China dilaporkan telah menemukan virus baru yang diyakini sebagai virus baru yang potensial.

Pekerja di lab Sorrento Therapeutics melakukan pengujian vaksin antibodi virus corona
Pekerja di lab Sorrento Therapeutics melakukan pengujian vaksin antibodi virus corona (Sorrento Therapeutics)

Penemuan virus baru ini sesuai dengan temuan dari orang yang terinfeksi baru-baru ini.

Menurut Jurnal PNAS seperti dikutip pada Astro Awani, Rabu (1/7/2020), virus ini disebut dengan G4 EA H1N1 menyerupai flu babi yang sempat melanda pada tahun 2009.

Sejauh ini, vaksin influenza yang ada tidak merangkum anti virus terhadap G4 EA H1N1 dan manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus baru ini.

“Menjadi masalah besar jika virus ini menjangkiti dan tersebar, meningkatkan risiko wabah lebih besar.

Dari penyelidikan, dari dua orang terjangkit ditemukan mereka bertetangga dan memelihara babi. 

Pada saat yang sama, virus G4 EA ini ditemukan berasal dari babi dan terjangkit kepada manusia. menyebabkan penyakit parah sampai berujung kematian,” demikian isi artikel itu.

Petugas memeriksa ampel virus yang menyebabkan virus coronavirus baru, COVID-19 di USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) untuk mengembangkan Vaksin atas Virus Corona tersebut, 3 Maret 2020.
Petugas memeriksa ampel virus yang menyebabkan virus coronavirus baru, COVID-19 di USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) untuk mengembangkan Vaksin atas Virus Corona tersebut, 3 Maret 2020. (Erin BOLLING / US ARMY / AFP)

Ilmuwan berkata 10,4 persen (35 dari 338 orang) pekerja di perternakan babi itu telah dilakukan uji coba dan didapatkan memiliki antibodi untuk virus tersebut.

“Jangkitan seperti ini bisa meningkatkan kemungkinan adaptasi virus pada tubuh manusia, mengkhawatirkannya bisa terjadi pandemi susulan,” ungkap para ilmuawan China.

Meski tidak bisa diprediksi tingkat berbahaya virus ini, atau apakah virus ini bisa separah SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, para ilmuwan memberi saran agar virus yang baru ditemukan ini harus diberikan perhatian. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved