Dulu Diejek Kini Omsetnya Capai Puluhan Juta, Miniatur Sepeda Karya Pemuda Indonesia Ini Mendunia
Diantara pemesannya bahkan pebalap dunia seperti Alex Marquez, adik Marc Marquez dan pebalap sepeda UEA.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dengan memanfaatkan sapu ijuk, sedotan, selang, dan kardus susu, sekelompok pemuda di Karawang, Jawa Barat, membuat miniatur sepeda yang digandrungi banyak orang.
Miniatur sepeda yang dibuat lima pemuda yang tergabung dalam aiscreative_miniatur bicycle itu bahkan diminati warga mancanegara, seperti Arab Saudi, Afrika Selatan, Australia, dan Eropa.
Diantara pemesannya bahkan pebalap dunia seperti Alex Marquez, adik Marc Marquez dan pebalap sepeda UEA.
"Sebenarnya kami tidak tahu mereka itu atlet atau siapa. Tahu-tahu pas merek mengunggah foto dan menautkan akun IG @aiscreative_miniaturbicycle atau kata orang," ujar Yudi Hermawan ditemui di bengkel kerjanya, Perum Puri Kosambi, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Minggu (5/7/2020).
Tak hanya dari luar negeri, pesanan juga datang dari dalam negeri. Kebanyakan pemesan merupakan pegiat sepeda, pemilik kafe, dan souvenir untuk mempercantik kue pernikahan maupun kado.
• Dulu Dipuji Keluarga Cendana, Begini Nasib Artis Ini di Usia Senja, Harta Dikuras Anak & Mantunya
Sejumlah artis seperti Ira Wibowo juga pernah memesan.
Semenjak pandemi Covid-19 dan sepeda semakin digandrungi, pesanan pun semakin membludak.
Meski sempat khawatir, Yudi bersyukur wabah tak menyebabkan pesanan berkurang. Bahkan daftar tunggu pesanan sampai satu bulan.
"Kalau diturutin semua lebih banyak. Ini saja ada sekitar 60-pesanan," ujar Yudi.
Ide muncul karena mencintai sepeda
Ide membuat miniatur itu muncul dari kecintaannya pada sepeda. Bersama rekannya ia pun iseng membuat miniatur sepeda dari barang bekas. Ia kemudian menawarkannya ke toko-toko sepeda.
"Dulu gak ada yang beli, mungutin sedotan di TK kan banyak. Kalau sekarang beli," ungkapnya.
Raih omzet puluhan juta

Aiscreative pun terus memperbaiki kualitas. Mereka terus berkarya meski awalnya ada saya yang memberikn komentar negatif. Meski begitu, kata Yudi, banyak yang memberi semangat.