Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

2 Camat di Makassar Positif Corona dan Lakukan Karantina Mandiri, Pelayanan Publik Tetap Beroperasi

Camat Panakkukang Muh Thahir Rasyid dan Camat Wajo Ansar Kalam positif terjangkit Covid-19 berdasarkan hasil swab.

Editor: CandraDani
FACEBOOK.COM/DWI RESKIYAH FAJRIYANTI SUTANDI
ILUSTRASI KARANTINA MANDIRI, Dwi Reskiyah Fajriyanti Sutandi (kiri) dan Tri Buana Lestari Sutandi (kanan), mahasiswi FTI UMI dan UIN Alauddin Makassar, Sulsel, foto bareng di gubuk empangnya, di Mamuju Tengah, Sulbar. Mereka melakukan karantina mandiri di gubuk itu agar Virus Corona ( Covid-19 ) tak menular ke keluarganya. 

"Setelah kita sisir ternyata orang tersebut hanya ada satu orang dan sudah tidak tinggal di Surabaya selama tiga bulan," ujarnya.

Menurutnya, warga tersebut bekerja di luar kota. Warga itu pulang ke Surabaya untuk berobat.

"Artinya, di sini hanya ada satu warga, bukan dua. Tapi data yang kami terima itu ada dua orang. Datanya itu tertulis double. Kami sudah lakukan verifikasi dan sudah beres," kata Linda.

Pengalaman serupa juga pernah dialami Camat Wonokromo Tomi Ardiyanto. Tomi sering menemukan data yang tak sesuai.

Salah satu pengalamannya saat mencari seorang pasien berinisial A. Berdasarkan data di KTP, pasien itu tinggal di wilayahnya.

"Setelah ditelusuri ternyata warga tersebut sudah 30 tahun tidak tinggal di Surabaya," katanya. 

Lebih lanjut, pihaknya butuh waktu menemukan pasien itu karena masih tercatat di data kependudukan.

"Kami sudah tanyakan kepada warga setempat, RT/RW dan juga tetangga dekatnya," ujarnya.

Tak Ada Gejala, Prof Runtung Sitepu Positif Covid-19, Rektor USU:Kematian di Tangan Tuhan

Setelah melakukan verifikasi dan tak menemukan warga tersebut, pihaknya membuat berita acara atau surat keterangan.

Dalam surat itu dilaporkan warga berinisial A tidak tinggal di wilayah itu. 

"Kadang juga ada rumahnya yang kosong. Jadi, surat itulah yang menjadi dasar pemerintah kota kalau sudah melakukan verifikasi dan klarifikasi tentang keberadaan pasien konfirmasi Covid-19 itu," ujarnya.

Camat Tambaksari Ridwan Mubarin juga punya pengalaman yang hampir serupa. Pada 1 Juni 2020, salah seorang warganya dinyatakan positif Covid-19 berdasarakan tes swab.

Warga itu lalu dikarantina di Hotel Asrama Haji selama dua pekan. Setelah itu, warga tersebut diizinkan pulang karena dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Tapi namanya masih saja muncul sebagai orang yang positif. Dia ternotifikasi dua kali, sehingga itu menambah jumlah pasien Covid-19 yang ada di Kota Surabaya," kata Ridwan.

Camat Sawahan Yunus mengamini pengalaman Ridwan. Ia beberapa kali mendapati nama warganya yang telah sembuh muncul kembali.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved