China Dekati Singapura yang Sedang Resesi, Xi Jinping Mau Tawarkan Utang ke Negeri Singa?
Kebaikan China tersebut bukanlah gratisan. Melainkan ada maksud bisnis lainnya yang memaksa negara yang berutang terpaksa mau dikontrol oleh Tiongkok
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 41,2 persen di kuartal II-2020.
Pencapaian tersebut anjlok untuk kedua kalinya setelah di kuartal I-2020 juga kontraksi 3,3 persen.
Hal itu tentunya sangat berpengaruh buruk terhadap keberlangsungan perekonomian negeri Singa.
Di tengah resesi, Singapura didekati oleh China.
Diketahui bahwa China gencar melakukan ekspansi hampir di seluruh dunia.
China juga dikabarkan rajin memberi utang ke sejumlah negara.
Namun, kebaikan China tersebut bukanlah gratisan. Melainkan ada maksud bisnis lainnya yang memaksa negara yang berutang terpaksa mau dikontrol oleh Tiongkok.
Baru-baru ini, Presiden China Xi Jinping mulai membujuk negara di Asia Tenggara untuk menjalin kerjasama di berbagai sektor.
Pihak China mengatakan negaranya akan bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan agar bisa menjaga stabilitas regional.
Beberapa pengamat menilai hal ini bisa ditafsirkan sebagai pengingat yang halus untuk tidak memihak ketika Washington dan Beijing memperebutkan Laut China Selatan dan masalah lainnya, mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia.
Pernyataan itu, disampaikan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melalui sambungan telepon, sehari setelah Washington menolak klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.
"Xi mengatakan bahwa hubungan bilateral berdiri pada titik awal sejarah baru, dan bahwa kedua belah pihak harus mengadakan perayaan dalam bentuk yang fleksibel dan beragam, sehingga dapat memperdalam dukungan publik untuk persahabatan mereka," tulis kantor berita negara China Xinhua.
"China siap bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," lanjutnya.
Kedutaan besar China di Singapura mengatakan Xi berbicara dengan Lee untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya dalam pemilihan umum 10 Juli kemarin.
Di mana Partai Aksi Rakyat yang berkuasa mempertahankan cengkeraman kekuasaannya selama beberapa dekade.
Pada hari yang sama, Xi berbicara dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha untuk membahas peningkatan kerja sama dalam pengembangan obat-obatan untuk Covid-19.
(*)
Sumber: Kontan