Edi Tanjung Diterpa Isu Pemecatan Sebagai Ketua DPD Gerindra Riau : Kami Masih Bekerja dengan Baik

"Saya sendiri belum pernah mendengarnya, yang penting kita kerja aja dengan baik dan mengikuti perintah Partai," ujarnya.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
"Saya sendiri belum pernah mendengarnya, yang penting kita kerja aja dengan baik dan mengikuti perintah Partai," ujarnya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah Kader partai Gerindra menghembus kabar adanya evaluasi yang dilakukan DPP Gerindra terhadap kepengurusan DPD Gerindra Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Nurzahedi Tanjung alias Edi Tanjung.

Bahkan Kader tersebut menyebut dalam pekan ini akan keluar surat pemecatan ketua saat ini.

"Nanti malam Sekjen Gerindra (Ahmad Muzani) tiba di Pekanbaru untuk urusan evaluasi," ujar seorang kader Gerindra Riau meminta namanya dirahasiakan kepada tribunpekanbaru.com Kamis (16/7/2020).

Bahkan dalam pekan ini kata yang bersangkutan, Ketua baru Gerindra Riau akan ditetapkan DPP, menggantikan nama Nurzahedi Tanjung, karena sudah berproses di DPP.

Saat dikonfirmasi langsung kepada Ketua DPD Gerindra Riau soal isu yang berhembus tersebut Nurzahedi Tanjung malah mempertanyakan balik isu itu datang darimana dan kader yang mana menyampaikan karena menurutnya itu tidak benar.

"Kalau boleh tahu info dari mana? Setahu saya sampai sekarang tidak ada," ujar sosok yang akrab dipanggil Edi Tanjung itu kepada tribunpekanbaru.com.

Edi Tanjung juga menyebutkan jika pihaknya sampai saat ini masih bekerja seperti biasa menjalankan tugasnya di partai berdasarkan arahan dari DPP.

"Saya sendiri belum pernah mendengarnya, yang penting kita kerja aja dengan baik dan mengikuti perintah Partai," ujarnya.

Sementara Sekretaris DPD Gerindra Riau, Hardianto mengakui bahwa isu-isu yang beredar tentang pergantian kepengurusan sampai ke telinga pengurus Gerindra Riau.

"Pergantian pengurus DPD Gerindra Riau, itu isu yang sampai ke telinga kami bukan hanya hari ini, tapi dari tahun yang lalu. Kalau kami gini sajalah, kami sebagai pemegang mandat dan pemegang amanah selaku kepengurusan Gerindra Riau, sampai hari ini SK masih kami pegang, tentu kami bekerja sebaik-baiknya dalam konteks menjalankan roda organisasi," ujar Hardianto.

Mantan Calon Wakil Gubernur Riau ini menambahkan, bahwa ketika ada isu, pihaknya tidak bisa ikut campur, karena dalam dunia politik, ia mencontohkan tak hanya pihak luar namun pihak didalam pun bisa menusuk dari belakang.

"Dalam dunia politik ini, jangankan pihak luar, orang dalam sekalipun bisa menusuk dari belakang. Kadang-kadang seperti itu. Bagi kami, kami hormati itu, siapapun orang yang cinta dengan Gerindra, berhak memegang jabatan apapun di Gerindra," jelas Hardianto.

Hardianto juga menambahkan, kepengurusan partai merupakan pendelegasian oleh DPP Gerindra dan Prabowo sebagai Ketum, pihaknya akan patuh kepada keputusan partai jika memang nantinya akan ada evaluasi.

"Kalau kita tetap diberikan amanah dari DPP, kita bersama pengurus akan semaksimal mungkin sedaya upaya menjalankan roda organisasi. Tapi kalau DPP punya kebijakan lain, saya dan semua kader Gerindra tentu akan patuh," ujar Hardianto.

Gara-gara Tingkah Syamsuar, PAN Hindari Berkoalisi dengan Golkar pada Pilkada Serentak 2020 di Riau

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved