Ilmuwan saja Dibikin Bingung, Disebut Semut namun Mirip Tawon, Hewan Apa Ini
Hewan ini disebut semut. Namun mirip tawon. Bikin ilmuwan bingung. belakangan terungkap ternyata hewan ini ternyata
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ilmuwan saja dibikin bingung. Kini baru terungkap mengapa penampakan semut ini berbeda dengan semut pada umumnya.
Ilmuwan bingung karena hewan yang dikatakan semut ini lebih mirip tawon dan memiliki bulu halus sepeti sutera.
ia juga memiliki gigitan yang cukup menyakitkan. lalu apa sebenarnya hewan yang bikin ilmuwan penasaran itu?
Hewan itu terlihat jatuh seperti bola-bola berwarna putih dia antara semak-semak creosote di Gurun Mojave.
• Kapal Perang AS Meledak Dilalap Si Jago Merah, Iran: Penindas Pasti Menderita Sesuai Janji Tuhan!
• Lantaran Kesal Karena Gajinya Tak Dibayar, Sopir Bacok Seorang PNS hingga Tewas
• Mbak You Kena Getahnya Usai Ramal Seorang Artis, Sosok Itu Labrak Sang Paranormal Lewat Telepon
Itu bukan buah creosote yang berjatuhan, tetapi serangga unik, yakni semut beludru Thistledown.
Semut beludru dari gurun yang berlokasi di Amerika Utara ini memang unik, sehingga membuat ilmuwan pun kebingungan.
Meski disebut semut, namun sejatinya semut beludru ini merupakan tawon yang memiliki sengatan yang menyakitkan dan memiliki bulu-bulu halus seperti sutera.
Warna putihnya juga menjadi ciri unik dari semut ini.
Seperti dikutip dari Phys, Rabu (15/7/2020), peneliti sejak lama berasumsi kalau serangga dengan nama latin Dasymutilla gloriosa ini mengembangkan tubuh putihnya sebagai bagian dari mekanisme mimikri.
Mimikri adalah bentuk pertahanan, yakni saat hewan meniru spesies lain dengan penampilan berbeda sebagai upaya melindungi diri dari predator atau hewan lainnya.
Bisa berupa perilaku maupun suara, dan dalam hal ini semut beludru meniru buah creosote dan benar-benar mirip.
"Logis berasumsi jika semut beludru bersembunyi dari predator di antara buah creosote yang jatuh melalui tubuh putih mereka," ungkap Joseph Wilson, ahli biologi dari Utah State University.
Akan tetapi, studi mengenai evolusi serangga yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Letter tersebut menyimpan teori lain.
Saat tim peneliti melakukan studi, mereka menemukan kalau tawon mengembangkan bulu putih untuk tujuan berbeda.
Di dunia hewan, ada beberapa contoh bahwa warna putih dapat bersifat aposematic. Artinya warna putih dimaksudkan untuk memperingatkan atau mengusir predator.