Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KETIKA China Mendekati Negara Asia Tenggara: Galang Kekuatan?

Presiden China Xi Jinping mulai membujuk negara di Asia Tenggara untuk menjalin kerjasama di berbagai sektor.

(XINHUA/LI XUEREN/EPA-EFE
Sumpah Xi Jinping soal vaksin Virus Corona 

TRIBUNPEKANBARU.COM - China mengatakan negaranya akan bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan agar bisa menjaga stabilitas regional.

Beberapa pengamat menilai hal ini bisa ditafsirkan sebagai pengingat yang halus untuk tidak memihak ketika Washington dan Beijing memperebutkan Laut China Selatan dan masalah lainnya, mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia.

Pernyataan itu, disampaikan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melalui sambungan telepon, sehari setelah Washington menolak klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.

"Xi mengatakan bahwa hubungan bilateral berdiri pada titik awal sejarah baru, dan bahwa kedua belah pihak harus mengadakan perayaan dalam bentuk yang fleksibel dan beragam, sehingga dapat memperdalam dukungan publik untuk persahabatan mereka," tulis kantor berita negara China Xinhua.

"China siap bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," lanjutnya.

VIRAL! Remaja Asal Manado Pamer Pergi Sekolah Naik Pesawat, Begini Kisahnya. . .

Lahiran Normal, Ukuran Mrs V Bisa Berubah, SIMAK Cara Mengencangkan Oto Mrs V

PANDUAN DOWNLOAD Free Fire Advance Server: Jadwa lGelombang Kedua Dibuka 16-19 Juli

Kedutaan besar China di Singapura mengatakan Xi berbicara dengan Lee untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya dalam pemilihan umum 10 Juli kemarin.

Di mana Partai Aksi Rakyat yang berkuasa mempertahankan cengkeraman kekuasaannya selama beberapa dekade.

Pada hari yang sama, Xi berbicara dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha untuk membahas peningkatan kerja sama dalam pengembangan obat-obatan untuk Covid-19.

Sebelumnya, setelah diprotes Vietnam dan juga Malaysia.

Malaysia menyatakan, China telah menjadi biang kerok pengusik perdamaian di Laut China Selatan.

Menurut pihak Malaysia, kapal-kapal Penjaga Pantai dan Angkatan Laut (AL) Tiongkok menyusup ke perairan Malaysia di Laut China Selatan yang disengketakan sebanyak 89 kali sepanjang 2016 hingga 2019.

Harga Hp Samsung Juli 2020: LIST Harga Smartphone Samsung Terbaru

KISAH Wanita Pakai Skincare Kini Punya Wajah Glowing: Dipermak Habis Pacarnya dengan Uang Rp 10 Juta

Cara Mandi Taubat Diikuti Dengan Sholat Taubat Nasuha: Lafadz Niat Mandi Taubat

Departemen Audit Nasional Malaysia dalam laporan yang rilis Selasa (14/7) mengungkapkan, kapal Penjaga Pantai dan AL China sering "menetap" di daerah itu bahkan setelah kapal AL Malaysia mengusirnya.

Laporan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait klaim Beijing atas sebagian besar Laut China Selatan yang kaya sumber daya dan merupakan jalur perdagangan utama.

Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan memiliki klaim sendiri yang tumpang tindih di Laut China Selatan sebagian dengan China dan, dalam beberapa kasus, satu sama lain.

Mengutip Reuters, Departemen Audit Nasional mengatakan, Malaysia telah mengirim enam protes diplomatik ke China atas pelanggaran kapal-kapal mereka di perairan negeri jiran. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved