Sering Tertangkap di Bengkalis dan Dumai, BNNP : Pengedar Alihkan Pola Penyelundupan Sabu Via Inhil
Mungkin karena mereka merasa di Dumai atau Bengkalis itu sering terjadi penangkapan, mereka mencoba beralih ke perairan Indragiri Hilir
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Plt Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, Kompol Khodirin, tak menampik jika saat ini terjadi perubahan pola penyelundupan narkoba ke Bumi Lancang Kuning.
Dimana sebelumnya, narkoba masuk lewat pelabuhan tikus di Dumai atau Bengkalis.
Namun saat ini, para 'pemain' barang haram ini, mulai mencoba memasukkan barang lewat Inhil.
Seperti kasus penyelundupan sabu yang baru saja diungkap BNNP Riau pada Kamis (16/7/2020).
Dua orang kurir, berhasil ditangkap, berikut barang bukti 7 kg sabu. Sabu dimasukkan lewat perairan di Inhil.
• BNNP Riau Gagalkan Peredaran 7 Kg Sabu, Dikemas Dengan Bungkusan Minuman Serbuk Asal Malaysia
Dikatakan Kompol Khodirin, perpindahan lokasi penyelundupan, dikarenakan jalur pantai di Riau cukup panjang dan luas.
"Mungkin karena mereka merasa di Dumai atau Bengkalis itu sering terjadi penangkapan, mereka mencoba beralih. Kemudian modusnya, mereka selalu mengalihkan perhatian kita," jelas Kompol Khodirin, Jumat (17/7/2020).
"Maka kita dituntut untuk jeli. Dan selalu bekerjasama dengan instansi-instansi lain," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, tim Berantas dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, sukses menggagalkan peredaran sabu sebanyak 7 kilogram.
Pengungkapan narkotika dalam jumlah cukup besar ini, dilakukan pada Kamis (16/7/2020) dini hari kemarin.
• Buang Bungkusan Saat Naik Motor, 3 Pengedar & Pemakai Sabu Dicokok Polisi di Teluk Meranti Pelalawan
Untuk mengelabui petugas, sabu yang ada di dalam kemasan Teh Cina warna hijau keemasan, dimasukkan lagi ke dalam kemasan minuman serbuk.
"Narkotika golongan I berupa sabu, kita dapat semula ada 6 bungkusan Milo. Kita dapatkan dapat 1 bungkusan lagi. Di dalamnya ternyata sabu. Total kurang lebih 7 kg," jelas Brigjen Kennedy, saat ekspos kasus, dengan turut didampingi Plt Kabid Berantas, Kompol Khodirin, Jumat (17/7/2020).
Ia memaparkan, barang haram itu berasal dari Negeri Jiran Malaysia. Masuk lewat jalur laut terus ke perairan Indragiri Hilir (Inhil).
"Setelah masuk Tembilahan, sabu lalu dibawa dengan kendaraan lewat jalur darat. Yang pembawanya adalah tersangka Roni. Pakai travel umum, sabu dikemas box karton, isinya 6 paket," ujarnya.
• 2 Kurir Narkoba Kembali Dicokok Polsek Mandau, Ikut Disita Sabu, Paket Ganja Kering Serta Uang Tunai
Berkat penyelidikan petugas, keberadaan kurir sabu itu berhasil terdeteksi. Ia pun dibuntuti sejak dari Tembilahan.
Alhasil, polisi melakukan pencegatan. Tersangka Roni berhasil diamankan saat mobil yang ditumpanginya, melintas di Jalan Lintas Timur Km 17 di depan salah satu SPBU.
"Sudah masuk Pekanbaru. Barang itu rencananya akan diterima tersangka Feri. Si Feri juga berhasil kita tangkap. Ini masih kita kembangkan," paparnya.
Modus peredaran sabu ini, menerapkan skema sel terputus. Artinya antar kurir yang melakukan serah terima, tidak saling kenal.
Pola yang mereka lakukan, hanya berkomunikasi lewat telfon.
"Sekarang modusnya diletakkan (narkoba di suatu tempat). Komunikasi ada barang di sana misalnya, lalu diambil. Jadi tidak face to face," sebutnya.
• Kronologi 3 Kurir Sabu-sabu 14,5 Kg Diringkus di Bengkalis, Video Penangkapan Beredar di Medsos
Para kurir ini, dijanjikan upah senilai Rp50 juta. Namun syaratnya, barang harus sampai terlebih dahulu di tujuan.
"Belum ada pembayaran (upah), karena belum sampai sabunya. Memang menggiurkan sekali, 8 jam dari Tembilahan ke Pekanbaru dapat Rp50 juta," ungkapnya.
Kennedy menyebutkan, pada hari yang sama, BNNP Sumsel diketahui juga menangkap tersangka pengedar sabu. Modus dan kemasan sabu yang diamankan di sana, sama dengan yang diamankan pihaknya.
"Yang ditangkap di sana sebanyak 4 kemasan. Kita koordinasi juga (dengan BNNP Sumsel)," terang pria berpangkat Jenderal bintang satu itu.
"Tidak tertutup kemungkinan, pengiriman dari Malaysia juga sama. Ini sangat rapi sekali," sambung dia lagi.
Diuraikan Kennedy, berdasarkan pengalaman selama ini yang sudah berhasil diungkap, kebanyakan tujuan sabu memang ke Pekanbaru.
• VIDEO Polres Bengkalis Ringkus Tiga Kurir Narkotika Jenis Sabu, Penggerebekan Berlangsung Dramatis
"Belum didalami lagi, mungkin akan disebarkan ke daerah lain lagi. Yang jelas dibawa dulu ke Pekanbaru," tuturnya.
Kennedy memaparkan, para pelaku tentunya akan terus berinovasi. Modus operandi juga akan disamarkan terus.
"Sekarang mulai beralih. Seperti yang kita tangkap ini. Seolah kalau kasat mata, itu Milo, minuman susu. Dibungkus rapi tidak ada sobekan sedikit pun. Sudah direncanakan, mungkin sudah berapa kali (modus seperti ini)," ucapnya.
Untuk itu Kennedy memastikan, pihaknya tetap mengedepankan upaya antisipasi. Petugas terus mengikuti permainan pola-pola baru yang dilancarkan sang bandar narkoba.
"Kita tetap ikuti, kita selidiki," tegasnya.
• Dijanjikan Upah Rp 90 Juta,Tiga Kurir 15 Paket Besar Sabu-sabu Diringkus Tim Khusus Polres Bengkalis
Ia menambahkan, berdasarkan data intelijen BNNP Riau, harga sabu saat ini berkisar antara Rp1,25 juta sampai Rp1,5 juta.
"Untuk kasus yang ini, sudah kita tracking, kita analisa jaringan, kita sudah dapat data bandar dan mau ke mana (barangnya)," pungkasnya.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)