Sadis,Bocah 5 Tahun Dimasukkan Toren hingga Tak Bernyawa, Ayah Tiri Tersinggung Korban Berkata Kasar
HA mendorong paksa korban berjalan ke lantai tiga,setelah tiba di lantai tiga, korban digendong pinggangnya, kemudian HA memasukkan korban ke toren
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANDUNG - Latar belakang pembunuhan bocah lima tahun berinisial Au terkuak.
Pria berinisial HA sebagai tersangka pelaku pembunuhan bocah tersebut mengungkapkan kepada polisi kenapa dia tega melakukan pembunuhan.
Polresta Bandung, Jawa Barat telah menetapkan HA yang juga Ayah Tiri korban sebagai tersangka.
Dalam pengakuannya, pelaku tega berbuat sadis karena emosinya tersulut saat korban berbicara dengan kata-kata kasar kepadanya.
• Sudah Gelar Musyawarah, Desa Kuok di Kampar Riau Bakal Dimekarkan Jadi Tiga Desa
• Gordon Ramsay Diminta Urus Makanan pada Pernikahan Putra David Beckham, Dapat Diskon Nggak Ya?
• Apa Hukum Kurban untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS)
Sebelumnya, jenazah bocah berusia 5 tahun ditemukan di dalam Bak Penampungan Air atau toren di sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Stasiun, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kepala Polresta Bandung AKBP Hendra Kurniawan mengatakan, HA adalah Ayah Tiri korban.
Kepada polisi, HA mengaku membunuh A lantaran sakit hati terhadap perkataan korban.
Hendra menjelaskan, kasus ini bermula saat HA baru pulang setelah bekerja sebagai pengamen.
Saat itu, korban sempat menanyakan keberadaan ibunya.
"Ibu kandung korban adalah istri siri pelaku, hidup satu rumah. Kemudian (korban) menanyakan mana ibunya," kata Hendra di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (20/7/2020).
Diduga korban merasa kesal karena ayah tirinya tidak pulang bersama ibunya.
Menurut Hendra, sesuai keterangan HA, saat itu korban berbicara dengan kata-kata yang kasar.
Bahkan, bocah berusia 5 tahun itu disebut menggunakan kata-kata yang merendahkan dan menghina ayah tirinya dengan sebutan binatang.
Menurut Hendra, kata-kata tersebut yang membuat pelaku emosi dan akhirnya membunuh korban.
"Sepulang mengamen, pelaku dimarahi oleh korban A. Pada saat itulah tersangka HA mempunyai pikiran untuk membunuh korban," tutur Hendra.
