Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Gerah, Gertak Keras Amerika yang Kerap Ganggu Agendanya di Laut China Selatan

China gerah, dan lancarkan gertakan serius kepada Amerika Serikat yang terus merecokinya di Laut China Selatan.

Editor: Ilham Yafiz
AFP
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. 

Langkah Beijing terhadap Hong Kong, bersama dengan bentrokan keras di perbatasannya yang diperebutkan dengan India bulan lalu, telah mendorong banyak analis untuk meyakini bahwa China memanfaatkan dampak berkelanjutan dari pandemi virus corona global sebagai peluang untuk mencapai tujuan teritorialnya yang lebih luas.

TERNYATA Banyak Negara yang Pakai Bahasa Indonesia Lho, Negara Mana Saja?

Mengingatkan saja, melansir CNN, dua kapal induk Angkatan Laut AS telah memulai kembali latihan ganda yang jarang terjadi di Laut China Selatan, untuk kedua kalinya bulan ini.

Kapal induk USS Ronald dan USS Nimitz melakukan aksi latihan perang yang terdiri lebih dari 12.000 personel militer AS di antara dua kapal induk dan kapal penjelajah serta kapal perusak pengawal mereka, yang beroperasi di Laut China Selatan pada Jumat kemarin.

Dalam pernyataannya seperti yang dilansir CNN, Armada Pasifik AS menyebut kedua kapal induk, dengan lebih dari 120 pesawat dikerahkan di antara kedua kapa yang melakukan latihan pertahanan udara taktis untuk menjaga kesiapan dan kecakapan berperang.

"Pasukan berlatih ke tingkat kesiapan tertinggi untuk memastikan daya tanggap terhadap segala kemungkinan melalui proyeksi daya," tulis pernyataan tersebut.

Perhatikan Hal Ini Jelang Lebaran Idul Adha, Larangan Cukur Rambut & Potong Kuku Bagi Yang Berkurban

Menghadapi langkah AS, China tak mau kalah. China telah mengerahkan jet tempur ke landasan terbang di pulau yang disengketakan di sana.

Melansir Forbes, citra satelit pada 15 Juli menunjukkan setidaknya ada empat pesawat tempur yang dikirim.

Langkah ini dilakukan dua hari setelah Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menyatakan bahwa klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan sepenuhnya melanggar hukum.

Pesawat tersebut diyakini merupakan varian J-11B buatan China dari jenis pesawat Flanker yang terkenal garang.

Pesawat ini secara umum setara dengan F-15 Eagle yang digunakan oleh Angkatan Udara AS.

Baca Juga: Negara lain naik pitam soal aksi China di Laut China Selatan, kok Malaysia diam saja?

Masih mengutip Forbes, China membangun berbagai versi keluarga pesawat tempur Rusia, awalnya dikenal sebagai Sukhoi Su-27 Flanker.

Sementara varian yang tepat sulit untuk dilihat dari citra satelit, namun disebutkan tidak ada keraguan bahwa ini adalah Flankers.

Flankers berada di landasan terbang di Pulau Woody di Kepulauan Paracel. Meskipun secara de facto ditempati oleh China, wilayah itu juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam, dan merupakan salah satu dari banyak pulau di daerah itu yang disengketakan.

Sebelumnya, China sudah menambah fasilitas militer dalam beberapa tahun terakhir dan telah mengerahkan pasukan dan pembom di sana.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan

Sumber: Kontan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved