Enam Bulan Tak Ngantor, Bupati Disebut Kena Lockdown di Jakarta
Enam bulan tak ngantor Bupati ini disebut ada kepentingan partai di Jakarta. Ia juga disebut kena lockdown hingga tak bisa kembali
"Bupati sampai hari ini sudah enam bulan ada di Jakarta sedang mengurus partainya, karena kami Yahukimo salah satu kabupaten yang mengikuti pilkada, tapi kemudian beliau menjabat sebagai tim gugus dan hal ini buat kami mengkhawatirkan," kata Yafet melalui sambungan telepon, Rabu (22/7/2020).
Yafet juga menyoroti anggaran penanganan Covid-19 di Yakuhimo yang dinilai tidak rasional. Sebab, anggaran penanganan Covid-19 mencapai Rp 130 miliar.
Jumlah itu, kata dia, diajukan dalam dua tahap, Pemkab Yakuhimo telah mengajukan anggaran Rp 70 miliar pada tahap pertama.
"Kita tahu angaran Rp 70 miliar itu dari media, tapi penyampaian bupati ke kami itu berbeda dan penyampaian yang Rp130 miliar itu dilakukan tidak secara hormat hanya melalui WA (WhatsApp). pada tahap pertama itu Rp 70 miliar lalu kedua Rp 60 miliar," kata Yafet.
Menurut dia, jumlah anggaran itu tak masuk akal karena Yakuhimo belum masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.
"Kami kesal Bupati mengambil angaran Rp 130 miliar itu pakai dasar hukum apa dan berdasarkan persetujuan siapa, karena Yahukimo sendiri zona hijau," kata Yafet.
Pekerjaan terhambat
Ketidakhadiran Bupati Abock membuat pekerjaan anggota DPRD Yakuhimo tertunda. Yafet bersama 27 anggota DPRD Yakuhimo lain telah dilantik pada 18 Mei 2020.
Tapi, mereka belum bisa menyusun perangkat dewan karena Bupati Abock tak berada di tempat.
"Kami sudah dilantik tapi sampai dua bulan lebih tapi belum juga melakukan (penyusunan perangkat dewan) dan menjadi masalah besar dan sangat sulit kami bisa berkerja," kata Yafet.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bupati Yakuhimo Sudah 6 Bulan Tidak "Ngantor", Sekda: Beliau Terkena Lockdown di Jakarta
• Kakak Beradik Pengeroyok Calon Pengantin Hingga Tewas Dibekuk Polisi, Sembunyi di Rumah Saudara