Wawancara Khusus
Wawancara Khusus: PKS Target Menangkan 100 Persen pada Pilkada Serentak 2020 Sembilan Daerah di Riau
ilkada lalu di Riau PKS ini sudah angka 82 persen pada periode lalu 12 kabupaten dan diharapkan kedepan diatas itu dan bahkan kalau bisa 100 persen
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pilkada 2020 menjadi modal bagi partai politik untuk menghadapi Pemilu berikutnya tahun 2024 medatang.
Partai politik memaksimalkan kekuatan untuk bisa memenangkan Pilkada serentak 2020.
Termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang suaranya naik signiypada Pemilu 2019 silam.
Bagaimana PKS menyiapkan kekuatan untuk Pilkada serentak sembilan daerah di Riau.
Begini hasil wawancara khusus Tribun bersama Perwakilan yang juga menjabat sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Riau Markarius Anwar :
Tribun :
Secara politik apa arti pilkada serentak sembilan daerah di Riau bagi PKS ?
Markarius Anwar :
Tentunya menjadi momentum untuk menuju tahap berikutnya, setiap ajang merupakan evaluasi kinerja, mulai dari mesin partai maupun kader dan pejabat, tolak ukur setiap pemilu dan pilkada.
Ini batu loncatan kedepannya pemilihan gubernur, sembilan kabupaten dan kota sangat strategis dimenangkan untuk menyongsong Pilgub akan datang termasuk pileg 2024. Kemenangan di pilkada sangat menguntungkan nantinya kedepan.
Tribun :
Daerah mana saja yang diunggulkan PKS?
Markarius Anwar :
Kalau bicara sembilan daerah pilkada di Riau yang prioritas dimenangkan yang pertama Bengkalis karena kami pemenang utama pada pileg lalu di sana.
Kemudian daerah yang dapat pimpinan seperti Dumai pemenang kedua di pileg kemudian ada beberapa daerah raihan kursi naik signifikan. Misalnya naik dari satu jadi emapt Inhu, Siak dan Rohil.
Tribun :
Dari sembilan mana saja yang mengusung untuk kepala daerah wakil kepala daerah ?
Markarius Anwar :
Sebenarnya target kita ada tiga daerah nomor satu dan ada tiga daerah majukan wakil kepala daerah dan tiga mendukung saja karena pertimbangan dinamika politik di sana.
Pertama kita usung nomor satu di Bengkalis ada 7 kursi tambah PPP 1 kursi dan sudah siap berlayar Abi Bahrum - Herman.
Dumai ada Edi Sepen dan Zainal Abidin sudah disetujui DPP kedua calon ini sudah sepakat dan mudah-mudahan tidak ada halangan lagi untuk berlayar.
Kemudian ada Inhu kita mengajukan calon nomor satu dan komunikasi sudah dilakukan dengan beberapa daerah termasuk dengan PKB.
Sementara untuk wakil itu di pilkada Siak, Sayed Abubakar dengan Neri Nurita, selanjutnya Pilkada Rokan Hilir ada nama pak Edison minimal kita usung sebagai wakil.
Selanjutnya Meranti juga kita berencana usung wakil untuk maju saat ini masih dalam proses.
Sudah ada kesepahaman dengan partai politik, masih dalam proses dari pembicaraan awal sudah disepakati di pengurus Provinsi
Sedangkan tiga kabupaten lain kita dukung saja calon lain.
Tribun :
Ada fakta menarik partai PKS dikenal sebagai partai dakwah bagaimana melihat konsepsi untuk Pilkada di Riau ?
Markarius Anwar :
Tentu pertimbangan utama satu visi dengan kita sejalan menciptakan masyarakat yang religius sebagaimana dakwah PKS selama ini.
Makanya dalam proses seleksi tahun ini berbeda di PKS, tahun ini ada fit and proper test diuji kelayakan di provinsi dengan kerjasama perguruan tinggi dan pakar untuk wawancara pemahaman tentang pembangunan daerah.
Termasuk visi dan misi meningkatkan religius di masyarakat, perspektif pemerintahan, Alhamdulillah yang direkomendasikan yang bisa bekerjasama untuk itu.
Tribun :
Bukan rahasia umum setiap pilkada ada biaya dari balon kalau PKS seperti apa..?
Markarius Anwar :
Kita tidak menetapkan agar mereka bayar, namun kita minta kesiapan finansial, tidak mungkin seorang calon tidak memenuhi syarat minimal untuk modal berlayar.
Makanya di PKS ada empat syarat, yang pertama partai politiknya mana, karena PKS tidak bisa mengusung sendiri, syarat dukungan kedua rekam jejak, ketiga sejauh mana peran serta PKS dalam koalisi itu.
Berikutnya operasional kebutuhan biaya saksi dan operasional untuk konsolidasi, PKS itu selalu menyediakan saksi karena dengan begitu kita jalankan mesin partai kita.
Untuk membangun kekuatan dan militansi itu tentu harus ada biaya untuk saksi, istilahnya mesin mobil bagus namun harus didukung dengan minyak yang bagus juga.
Jangan hanya sekedar janji, karena pernah kejadian setelah kami rekrut saksi calon tidak mau bayar. Akhirnya kami yang bayar saksi.
Tribun :
Target kemenangan PKS sendiri di Pilkada ?
Markarius Anwar :
Pada periode Pilkada lalu di Riau PKS ini sudah angka 82 persen pada periode lalu 12 kabupaten dan diharapkan kedepan diatas itu dan bahkan kalau bisa 100 persen bisa menang.
Semangat itu yang ada di PKS memenangkan semuanya.
Tribun :
Seperti apa kaitan Pilkada dan Modal untuk menghadapi pemilu 2024 ?
Markarius Anwar :
Tentunya modal kita untuk menghadapi tahapan berikutnya, ada kontribusi positif kepala daerah dalam memenangkan pemilu di daerah seperti misalnya di Sumbar, Jawa Barat kenaikan suaranya signifikan.
Apalagi kinerja baik akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Makanya momen pilkada ini dijadikan sebagai modal utama untuk Pileg.
Tribun :
PKS dikenal sebagai partai militan strategi apa yang dilakukan. ?
Markarius Anwar :
Kekuatan kita ada di kader, memang butuh proses untuk menciptakan kader yang militan itu, tidak bisa dapat setahun dua tahun, umur PKS sudah lebih sepuluh tahun tentu sudah kompak dan bersatu itu kelebihan PKS.
Seperti di PKS Bengkalis sempat meruncing tiga calon nama yang diusung namun setelah keluar SK nya mendukung satu nama, maka semua mendukung.
Kita tidak main dua kaki kalau sudah didukung dan clear didukung kalau ada nekat mau maju juga dengan yang lain maka akan dikeluarkan langsung oleh partai.
Tribun :
Kampanye tatap muka dibatasi nantinya bagaimana PKS menyikapi?
Markarius Anwar :
Saya rasa ini menguntungkan kami PLS, karena kami selama ini pola nya dari rumah ke rumah dari hati ke hati, kader yang disiapkan untuk turun ke masyarakat dengan larangan berkumpul menguntungkan PKS.
Karena selama ini juga kami melihat tidak efektif juga mengumpulkan masyarakat apalagi mendatangkan artis dangdut.
Tribun :
Bagaimana PKS menyikapi dengan kemunculan partai Gelora, karena di Pilkada juga sudah mulai bermanuver?
Markarius Anwar :
Yang jelas partai gelora belum ikut Pilkada dan sama kami menganggap dengan partai lainnya, tidak ada masalah sama dengan partai lain.
Saya rasa soliditas PKS luar biasa apalagi lonjakan suaranya tinggi di pemilu lalu sampai 3 juta.
Ini InsyaAllah akan kami pertahankan selalu. (Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/belajar-dari-pilkada-bengkalis-pks-kapok-usung-tokoh-di-luar-kader-alasannya-karena-berujung-di-kpk.jpg)