Lebih dari 2 Ribu Orang Menyusup ke Jemaah Haji Diamankan Pemerintah Arab Saudi

Pihak keamanan Arab Saudi sedikitnya mengamankan dua ribu orang saat prosesi ibadah Haji tahun ini.

Editor: Ilham Yafiz
STR / AFP
Suasana jemaah Ibadah Haji di depan Kabah, Masijil Haram, Mekah 1441 H, atau tahun 2020 Masehi. 

Departemen Kesehatan mengumumkan 30 orang meninggal karena komplikasi yang disebabkan oleh Covid-19, sehingga totalnya menjadi 2.917.

Otoritas kesehatan juga mengungkapkan tingkat pemulihan telah meningkat menjadi 86 persen dengan 2.533 lebih banyak orang yang terinfeksi sembuh dari Covid-19, mendorong total pasien sembuh menjadi 240.081 orang.

Masih ada kasus aktif sebanyak 35.837, termasuk 2.011 dalam kondisi kritis dalam perawatan intensif.

Kasus baru terdeteksi setelah pemerintah melakukan lebih dari 36.666 tes PCR selama 24 jam terakhir.

Mekah mencatat kasus harian tertinggi yang dilaporkan dengan 1.153, diikuti oleh Riyadh dengan 94, dan Jeddah 72 kasus.

Tidak ada kasus corona dilaporkan di kalangan peziarah Haji.

Seorang calon Haji berjalan menuju Masjidil Haram di Kota Mekkah, Sabtu (1/8/2020)
Seorang calon Haji berjalan menuju Masjidil Haram di Kota Mekkah, Sabtu (1/8/2020) (AFP)

Jemaah Haji Aman dari Covid-19

Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan tidak ada jemaah haji yang terdeteksi positif Covid-19.

"Sangat meyakinkan tidak ada kasus coronavirus atau penyakit lain yang mempengaruhi kesehatan jemaah yang dilaporkan," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Al-Abd Al-Ali, seperti dikutip Arab News, Jumat (31/7/2020),

Dalam pengarahan haji hariannya di Mekah, dia menambahkan layanan kesehatan sepenuhnya siap untuk melayani setiap masalah kesehatan yang muncul.

Ada 1.456 tempat tidur rumah sakit yang disediakan, termasuk 272 untuk perawatan intensif, 331 ruang isolasi, dan lebih dari 200 tempat tidur gawat darurat.

Tim kesehatan juga disiapkan dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.

Sementara itu, Juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri, Letnan Kolonel Talal Al-Shalhoub mengatakan, petugas keamanan bertugas mengawasi jemaah haji untuk memastikan jarak sosial.

"Mereka juga mencegah jemaah illegal untuk mendapatkan akses ke situs-situs suci di tanah suci," ujar Al-Shalhoub.

Diketahui, Pemerintah Raja Salman membuka kesempatan haji 'terbatas', dengan peserta hanya 10.000 orang, di mana 70 persen ekspatriat dan 30 persennya warga Arab Saudi.

Ribuaan jemaah haji tahun ini memulai ibadahnya pada Rabu 29 Juli 2020.

Media lokal dan internasional tidak diperkenankan meliput langsung ibadah haji tahun ini.

Kerajaan Arab Saudi menggantinya dengan rekaman langsung dari Masjidil Haram.

( Tribunpekanbaru.com )

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved