Popularitas Donald Trump Makin Merosot, 'Tak Ada yang Menyukai Saya'
Penilaian blak-blakan Trump mengenai popularitasnya tampaknya telah bermanifestasi dalam serangkaian cara lain.
Dia meminta penundaan dilakukan sampai orang bisa "memilih dengan benar, aman, dan selamat".
Ada sedikit bukti untuk mendukung klaim Trump, tetapi ia telah lama menentang pemilihan melalui pos, yang menurutnya akan rentan terhadap penipuan atau kecurangan.
Negara-negara bagian di AS ingin berpendapat pemungutan suara melalui email lebih mudah karena masalah kesehatan masyarakat terkait pandemi coronavirus.
- Tiga dari empat presiden pendahulu Trump berkumpul tanpa dia di Atlanta untuk mengenang mendiang John Lewis.
- Pembicaraan mengenai stimulus di Capitol Hill telah berjalan hampir seluruhnya tanpa keikutsertaan Trump.
- Dalam sidang tertutup Jumat kemarin, para pejabat intelijen yang bekerja di pemerintahan Trump mengabaikan kemungkinan negara-negara asing memproduksi surat suara palsu untuk ikut campur dalam pemilihan November.
Upaya Trump mendapatkan kembali keududukannya disebut menyebabkan kehawatiran bahwa dia membebani kemampuan partainya.
Trump: Lonjakan Kasus Infeksi Bukan Kesalahan Siapa pun….
Berbicara mengenai lonajakan infeksi virus corona, Trump mengatakan itu bukan kesalahan siapa pun, termasuk dirinya.
Dia mengaku menerima fakta bahwa jumlah kasus virus coona akan terus mengalami lonjakan.
“Itu bukan kesalahan siapa pun,” katanya.
Amerika Serikat sendiri sudah mencatat 4.813.647 kasus infeksi denna lebih dari 2,3 juta pasien sembuh.
Secara global pandemi Covid-19 ini telah melampaui 18 juta infeksi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden AS Donald Trump Ratapi Popularitasnya Merosot: Tak Ada yang Menyukai Saya
