Kamu Keterlaluan Petugas Medis, Ogah Bantu Seorang Ibu Melahirkan,Bayi Baru Lahir Akhirnya Meninggal
Sang suami, BK mengatakan, proses persalinan di salah satu rumah sakit swasta itu dilakukan tanpa bantuan bidan atau perawat.
Tidak direspon petugas
Situasi dramatis persalinan DR yang berlangsung tanpa bantuan tenaga medis, dibenarkan oleh AL (63), mertua BK.
AL menunggui DR, putri ketiganya, sejak masuk ke ruang perawatan pasien bersalin, menjelang kelahiran cucunya, bahkan saat cucunya lahir.
Nenek dari sembilan cucu ini menuturkan, saat menantunya pulang, DR menunjukkan tanda-tanda melahirkan.
AL menghubungi petugas yang berada di ruangan lain tak jauh dari kamar perawatan anaknya.
Namun, petugas yang berada di ruangan jaga tak memberikan respons cepat.
“Jawabannya iya, iya, tapi tidak ada yang datang memeriksa. Padahal anak saya sudah kesakitan,” tutur dia.
AL mengungkapkan, upayanya meminta bantuan petugas rumah sakit dilakukan dengan cara mendatangi ruangan petugas maupun melalui sambungan telepon ruangan.
Namun, sesal dia, usahanya tidak membuahkan hasil sampai DR melahirkan putri keduanya.
Sekitar pukul 05.00 WIB atau setengah jam setelah bayi lahir, petugas medis rumah sakit masuk ke ruangan tempat DR dirawat memakai APD lengkap.
Petugas kemudian melakukan penuntasan persalinan DR dan merawat bayi yang baru dilahirkan.
Namun, anak kedua dari pasangan BK dan DR dinyatakan meninggal.
“Kira-kira setengah jam kemudian baru datang petugas. Cucu saya sudah gak ada,” sesal AL.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Pelengkap Jombang, dr Bani Cahyono mengatakan, pasien atas nama DR masuk ke rumah sakitnya pada Selasa dini hari.
Pasien bersalin itu ditempatkan di ruang Darussalam di lantai tiga setelah mempertimbangkan hasil rapid test virus corona yang dijalani pasien itu di UGD.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kamu-keterlaluan-petugas-medis-ogah-bantu-seorang-ibu-melahirkanbayi-baru-lahir-akhirnya-meninggal.jpg)