Susul 3 Negara Asia Lainnya, Filipina Resmi Umumkan Resesi Saat Corona Ini, Indonesia Ikut Terimbas?

Resesi yang dialami Filipina terjadi di tengah lonjakan kasus infeksi baru dan penerapan kembali penguncian atau lockdown.

Editor: CandraDani
TED ALJIBE/AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Filipina secara resmi mengumumkan telah mengalami resesi. Pengumuman disampaikan pada hari ini, Kamis (6/8/2020), oleh Otoritas Statistik Filipina.

Seperti diketahui, gelombang resesi mengintai banyak negara di tengah merebaknya pandemi virus corona.

Sejauh ini, negara Asia yang sudah mengumumkan resesi adalah Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.

Resesi yang dialami Filipina terjadi di tengah lonjakan kasus infeksi baru dan penerapan kembali penguncian atau lockdown.

Mengutip Manila Bulletin, Kamis, Otoritas Statistik Filipina menyebut adanya penyusutan ekonomi sebesar 16,5 persen pada periode April-Juni 2020.

Dihantui Resesi, Ekonom ini Minta Indonesia Segera Tiru Srategi China

Kondisi itu mengakibatkan resesi pertama di Filipina sejak 1991 dan menjadi kontraksi kuartalan terburuk negara.

Hal ini juga merupakan pembalikan dari pertumbuhan 5,4 persen yang tercatat pada kuartal kedua tahun lalu.

Dengan penyusutan 16,5 persen, kinerja Produk Domestik Bruto (PDB) Filipina mengalami kontraksi yang terparah di antara ekonomi Asia Tenggara.

Singapura, misalnya, mengalami kontraksi minus 12,6 persen, Indonesia minus 5,32 persen, dan Vietnam tumbuh 0,36 pada kuartal kedua.

Sektor utama penyumbang penyusutan ekonomi Filipina adalah manufaktur (minus 21,3 persen), konstruksi (minus 33,5 persen), serta transportasi dan penyimpanan (minus 59,2 persen). 

Di antara sektor ekonomi utama, hanya pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh 1,6 persen.

Sementara, industri dan layanan keduanya menurun selama kuartal tersebut masing-masing sebesar 22,9 persen dan 15,8 persen.

China Dekati Singapura yang Sedang Resesi, Xi Jinping Mau Tawarkan Utang ke Negeri Singa?

Pukulan ekonomi dari pandemi dapat semakin memburuk setelah pemberlakuan kembali penguncian di Ibu Kota Manila dan provinsi sekitarnya selama dua minggu, sejak Selasa (4/8/2020).

"Ekonomi Filipina jatuh ke resesi dengan krisis PDB pada kuartal kedua dan menunjukkan dampak destruktif dari penguncian pada ekonomi yang bergantung pada konsumsi," kata ekonom senior ING, Nicholas Antonio Mapa, dilansir dari Reuters, Kamis (6/8/2020).

"Dengan rekor pengangguran tertinggi yang diperkirakan akan naik dalam beberapa bulan mendatang, kami tidak mengharapkan perputaran cepat dalam prilaku konsumsi, terlebih lagi dengan kasus Covid-19 yang masih meningkat," lanjut dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved