Tragis, Bocah Tertelan Koin, RS Menduga Corona, Tak Ada yang Beri Bantuan, Bocah Itu Tewas

Malangnya nasib bocah 3 tahun ini. Ia tertelan koin. Namun pihak RS diduga enggan berikan pertolongan khawatir virus corona

Editor: Budi Rahmat
Internet
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Tragis. Bocah 3 tahun ini meninggal dunia setelah diduga pihak rumah sakit tak menerimanya karena khawatir terpapar virus corona.

Bocah itu tewas dalam perjalanan ketika hendak dilakukan pertolongan.

Namun ia menghembuskan nafas terakhir setelah ia terus merengek pada malam hari.

Bocah itu meninggal dunia pada hari Minggu (2/8/2020), sehari setelah dia secara tidak sengaja menelan koin. 

Saksi Beri Rincian Uang Commitment Fee untuk Amril Mukminin dan Sejumlah Pejabat di Bengkalis

Download Lagu Dangdut Ghea Youbi Gak Ada Waktu Beib dan Mau Enaknya Aja MP3

VIDEO Polres Bengkalis Rapat Evaluasi Kegiatan, Persiapkan Pengawalan Pilkada dan Karhutla

Petugas laboratorium memegang dosis kandidat vaksin coronavirus novel COVID-19.
Petugas laboratorium memegang dosis kandidat vaksin coronavirus novel COVID-19. (MLADEN ANTONOV / AFP)

Keluarga bocah tersebut mengatakan bahwa tiga rumah sakit milik pemerintah menolak untuk menerima anak itu karena takut terpapar Covid-19

Melansir dari Gulf News, Kamis (6/8/2020) bocah tersebut bernama Prithviraj, tinggal bersama orang tuanya di Aluva, Kerala, India.

Orang tua dan saudaranya mengatakan kepada wartawan berita lokal bahwa putranya ditolak RS karena dia berasal dari Kadungallur, yang merupakan zona merah Covid-19 di Aluva.

Insiden penolakan itu terjadi pada Sabtu (1/8/2020) pagi dan orang tua anak tersebut membawanya ke rumah sakit pemerintah di Aluva.

Menurut situs berita India, rumah sakit tersebut diduga menolak menerima anak tersebut.

Seorang dokter senior menyatakan bahwa bocah itu tidak dirawat karena tidak ada ahli bedah anak, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Ernakulam.

Hasil X-ray di rumah sakit ini menunjukkan adanya koin di dalam tubuh sang bocah.

"X-ray dilakukan dan koin ditemukan di perutnya. Itu bukan sebuah ancaman. Bocah itu tidak menunjukkan kesulitan bernafas dan sepertinya aktif (sehat) pada saat itu,” kata Dr A Anitha dokter yang menangani di Rumah Sakit Umum Ernakulam.

Karena tidak ada ahli bedah anak di Rumah Sakit itu, dokter tersebut menyarankan bocah malang itu untuk membawanya ke Alappuzha Medical College yang tak jauh dari rumah sakit kedua.

Rumah Sakit Umum Ernakulam pun menyiapkan mobil ambulans untuk membawa mereka.

Diduga, rumah sakit ketiga juga tidak menerima anak tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved