Kota di Selandia Baru Pekerjakan Penyihir Kota, Gaji Bulanannya Capai Rp 150 Juta Lebih
Brackenbury bekerja sebagai seorang penyihir sejak 1998 dan dibayar senilai 10.400 dollar AS (Rp 152,4 juta) setiap tahunnya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Berbicara Penyihir, kita pastinya menggambarkan dengan sosok jahat yang berjubah hitam dan memegang tongkat.
Penyihir memiliki kekuatan supranatural yang digunakan untuk mencelakai manusia dengan kekuatan ghaibnya.
Namun sebuah kota di Selandia Baru mempekerjakan seorang penyihir.
Bahkan Penyihir itu diberi gaji bulanan yang cukup fantastis.
Selama beberapa dekade, di salah satu kota di Selandia Baru, Christchurch telah mempekerjakan seorang penyihir secara resmi, sejak 1998.
Kini sang penyihir telah berusia 87 tahun dan akan digantikan dengan generasi yang baru.
Melansir New York Post pada Minggu (9/8/2020), Ian Brackenbury, seorang laki-laki asal Inggris yang telah menetap di Selandia Baru sejak 1970.
Kemudian, dia mendaptakan pekerjaan menarik sebagai seorang penyihir kota.
Brackenbury bekerja sebagai seorang penyihir sejak 1998 dan dibayar senilai 10.400 dollar AS (Rp 152,4 juta) setiap tahunnya oleh Dewan Kota Christchurch untuk "sihir."
Selandia Baru Seolah ingin menegaskan keseriusannya, ia bahkan memegang SIM Selandia Baru yang dikeluarkan untuk The Wizard, meski ia mengatakan belum secara resmi mengganti namanya.
Sehari-harinya ia berkeliling di jalanan kota dengan menggunakan jubah dan topi hitamnya.
Menyapa setiap pejalan kaki dan menyampaikan beberapa celotehan-celotehan teori hidupnya.
“Setiap hari dunia menjadi lebih serius, jadi kesenangan adalah hal yang paling kuat di dunia saat ini,” kata Brackenbury baru-baru ini, merefleksikan bagaimana pekerjaannya bukan tentang merapal mantra, tetapi tentang mengajak orang-orang yang ditemuinya untuk bersenang-senang.
Brackenbury dengan konstum dan kebiasaannya sebagai seorang penyihir kota telah menjadi ikon wisata yang mempromosikan kota Christchurch, yang mana kehadirannya diberi skor 4-5 dari sebuah platform perjalanan wisata.
Hal itu, mendorong Dewan Kota Christchurch untuk menempatkan pekerjaannya dalam sebuah daftar gaji resmi.
