Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kota di Selandia Baru Pekerjakan Penyihir Kota, Gaji Bulanannya Capai Rp 150 Juta Lebih

Brackenbury bekerja sebagai seorang penyihir sejak 1998 dan dibayar senilai 10.400 dollar AS (Rp 152,4 juta) setiap tahunnya

Pixabay
Penyihir dengan sapu terbang 

Menurut Dewan Kota Christchurch, tugas resmi Brakenbury termasuk mempromosikan acara, pariwisata lokal, menyapa serta memberikan pertunjukkan untuk para pejabat, menurut informasi dari CNN.

Brackenbury diundang untuk menerima posisi resmi sebagai penyihir kota melalui surat dari Perdana Menteri saat itu, Mike Moore, yang memintanya untuk menjadi penyihir pertama.

“Tidak diragukan lagi akan ada hal-hal lain di bidang mantra, berkah, kutukan, dan hal-hal supernatural lainnya yang berada di luar kompetensi Perdana Menteri belaka,” tulis Moore saat itu dalam sebuah pernyataan.

Semenjak saat itu, Brackenbury ia sangat dikenal.

"Saya telah menjadi orang paling populer di Christchurch sejak saat itu, dan orang yang paling dibenci oleh para birokrat," ujarnya.

Kemudian, setelah ia pensiun kabarnya seorang laki-laki muda berusia 39 tahun bernama Ari Freeman, yang akan menggantikan tugasnya.

Freeman yang biasanya mengajar gitar dan terlibat dalam sebuah band aliran psikedelik, sudah beberapa kali terlihat bersama dengan Brackenbury menggunakan kostum penyihir sambil berkeliling kota.

Saat Brackenbury dan Freeman duduk di sebuah meja di luar kafe di dalam kota yang cerah saat itu, seorang pengendara sepeda paruh baya memanggil mereka, "Jangan mantera mantera sobat!" Seperti adatnya penyihir kota Christchurch lakaukana, "Tidak bisa janji," balas Freeman, seperti yang dikutip dari CNN pada Minggu (9/8/2020).

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Berusia 87 Tahun, Penyihir Kota di Selandia Baru Ini Harus Pensiun ".

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved