Lapor Pak Tito! Dua WNA di Sulut Punya KK dan KTP, Diduga Terdaftar di Data Pemilih Pilkada
Sesuai identitas di KTP, dua orang diduga WNA ini bernama Jeane Bubak dan Robby Francisco. Jeane berdomisili di Desa Loyow, Kecamatan Nuangan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dua orang yang diduga warga negara asing (WNA) asal Filipina masuk dalam daftar pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Sulawesi Utara.
Mereka memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).
Sesuai identitas di KTP, dua orang diduga WNA ini bernama Jeane Bubak dan Robby Francisco.
Jeane berdomisili di Desa Loyow, Kecamatan Nuangan.
Sedangkan, Robby Francisco di Desa Molobog, Kecamatan Motongkad.
Dua Desa ini berada di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara.
• Jadi Negara Pertama di Dunia yang Produksi Vaksin Covid-19, Presiden Rusia Ungkap Efek Vaksin
Komisioner KPU Sulut Lanny Anggriany Ointu mengatakan, sudah menerima informasi tersebut.
"Memang yang bersangkutan masih masuk dalam daftar pemilih karena sumber data tersebut dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4)," kata Lanny lewat pesan singkat saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Lanny menjelaskan, proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang difaktualkan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) saat itu memang mereka kantongi KK dan KTP.
"Tentunya sementra koordinasi dengan capil dan Kementerian Hukum dan HAM terkait nama-nama yang bersangkutan. Karena KTP tersebut tertulis jelas status kenegaraannya WNI," jelasnya.
• KEJAM! Bahkan Israel Bakal Robuhkan Goa yang Jadi Tempat Tinggal Warga Palestina di Tepi Barat
Sementara itu, Pimpinan Bawaslu Boltim, Susanto Mamonto mengatakan, dua nama WNA tersebut merupakan temuan saat pengawasan tahapan coklit data pemilih yang dilakukan PPDP untuk Pilkada 2020.
“Dua WNA ini tinggal di Desa Loyow, Kecamatan Nuangan dan Desa Molobog, Kecamatan Motongkad. Kita telah melakukan penelusuran dan ternyata dua orang tersebut adalah WNA,” ujarnya dilansir dari TribunManado.
"Kita juga akan mengecek data tersebut di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Boltim,” ujarnya.
• Investigasi Isu Jual Beli Pulau Malamber Sulbar, Mendagri Tito: Asal Jangan kepada WNA
Sedangkan, Komisioner KPU Boltim Ad'chilni Abukasim mengatakan, informasi itu sudah diketahui.
"Tapi, data-data masih ada pada PPDP. Kita menunggu dulu itu, karena yang dicoklit belum tentu menjadi data pemilih. Ada tahapannya,” jelasnya.