Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bangkitkan Semangat HUT Ke 75 RI, Ini Contoh Puisi dan Pantun Tema Kemerdekaan

Ada beragam cara menyambut 17 Agustus, salah satunya yakni ucapan kemerdekaan bisa disampaikan melalui pantun atau puisi kemerdekaan.

Editor: Sesri

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tanggal 17 Agustus 2020 masyarakat Indonesia akan menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.

Meski berlangsung di tengah pandemi, perayaan 17 Agustus tetap bisa dilakukan dengan suka cita.

Ada beragam cara menyambut 17 Agustus, salah satunya yakni ucapan kemerdekaan bisa disampaikan melalui pantun atau puisi kemerdekaan.

Puisi dan pantun tersebut tentu dapat dikirimkan via WhatsApp ke orang terdekat atau dijadikan status di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lainnya.

Dilansir dari berbagai sumber berikut adalah puisi dan pantun tentang Kemerdekaan Republik Indonesia:

1. Jayalah Indonesiaku, merdeka ke 74, Berkibarlah sang saka merah putih, Gema seabad silam bangsa Inggris datang meredah Pahang dengan peluru bersama senapan membunuh menangkap setiap pejuang, sekarang Indonesia bebas lepas dari penjajah, Merdeka.

2. Menang bukan berarti berhasil menduduki sebuah kursi kekuasaan.
Menang bukan berarti berhasil menumbangkan banyak lawan.
Menang adalah ketika kita bisa merangkul segala perbedaan.
Menang adalah ketika kita bisa membangkitkan kembali semangat juang.
Menang adalah ketika kita bisa melakukan perubahan.

3. Kemerdekaan ini tidaklah didapat dengan mudah. Kemerdekaan ini bukanlah sebuah hadiah dari penjajah secara cuma-cuma. Kemerdekaan indonesia adalah sebuah bukti bahwa perjuangan tidak akan mengkhianati hasil yang di dapat. Kemerdekaan indonesia adalah saksi bahwa menyerah hanya untuk orang-orang yang jiwanya kalah. Semoga indonesia selalu merdeka. Dirgahayu Republik indonesia.

4. Aku Cinta Indonesia
Negeri ini adalah negeri yang elok
Penuh warna dan keindahan
Negeri ini adalah negeri yang makmur
Tanah tumpah darahku yang mulia
Jayalah Negeriku. INDONESIA.

5. Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah
Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
Sebuah harga yang harus dibayar
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
Semi terwujudnya satu kata
Merdeka

Detik ini bangsa kita telah merdeka
Detik ini Indonesia telah merdeka
Bangsa besar telah lahir
Terwujud dengan semangat para pejuang
Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan
Demi satu kata
Merdeka

Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air
Dengan bangga jenazahmu tersenyum
Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati
Semua demi satu kata
merdeka

6. Merah Darahku Putih Tulangku
Itu mungkin telah berlalu
Kini bahkan darah para Pemimpin tak lagi semerah dulu
Dan tulangnya penuh cacing dan benalu

Semangat membara untuk bangsa
Kini telah tergantikan oleh kemilau permata
Menumpuk kekayaan dan memupuk harta
Tak lagi berpikir untuk kepentingan rakyat ataupun negara

Rakyat butuh pemimpin yang layak jadi panutan
Bukan pemimpin yang lembek dan selalu main perasaan
Rakyat butuh pemimpin yang tegas dan tak takut akan kritik serta ancaman
Bukan Pemimpin yang hobi mengumbar janji dan sekedar pengharapan

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved