Ini Keterangan Pihak Keluarga di Aceh Saat Mengetahui Dua Kerabat Mereka Meninggal di Kapal China

Saat kami di Batam, jenazah memang belum tiba. Tetapi kami tidak tahu soal penyelundupan itu. Kami tahunya ketika jenazah sudah berada di rumah sakit

Editor: CandraDani
Serambinews.com
Screenshot dua warga Bireuen yang meninggal dunia di kapal Cina. Sumber FB Nazar MyFresh Karpet 

Pihak keluarga di Bireuen kemudian dihubungi oleh perusahaan agency agar berangkat ke Batam menjemput jenazah. Tiket pulang pergi ditanggung oleh pihak perusahaan.

“Kami bertiga berangkat ke Jakarta tanggal 28 Juli, dan kemudian ke Batam pada tanggal 9 Agustus,” sebut Buni Amin.

Menyedihkannya Cerita ABK Indonesia di Kapal China, Dipukul Pakai Besi, Mandor Sengaja Buat Masalah

Ketibaan mereka di Batam beberapa hari sebelum terbongkarnya penyelundupan tiga jenazah ke kawasan tersebut pada tanggal 12 Agustus 2020.

Meski demikian, Buni Amin mengaku tidak tahu menahu tentang penyelundupan jenazah, karena dari perusahaan agency, pihaknya hanya diminta berangkat ke Batam untuk menjemput.

“Saat kami di Batam, jenazah memang belum tiba. Tetapi kami tidak tahu soal penyelundupan itu. Kami tahunya ketika jenazah sudah berada di rumah sakit,” terang Buni Amin.

Begitu tiba di rumah sakit, pihak keluarga langsung datang untuk melihat dan memeriksa kondisi jenazah.

Begitu mengetahui kondisi jenazah yang tidak menunjukkan luka-luka atau tanda kekerasan, pihak keluarga kemudian mengajukan permohonan kepada kepolisian agar jenazah tidak di autopsi.

“Kita sudah mengajukan permohonan kepada pihak polisi untuk tidak melakukan autopsi, hanya visum saja. Alhamdulillah dikabulkan, dan jika hari ini selesai, besok sudah bisa kami bawa pulang ke Aceh,” ujar Buni Amin kemarin.

Jasad ABK yang Tewas di Kapal China Dimasukan ke Lemari Pendingin untuk Ikan Sotong

Awalnya, polisi berencana melakukan autopsi untuk mencari tahu penyebab kematian keduanya. Namun pihak keluarga yakin, keduanya meninggal karena sakit, bukan karena kekerasan.

Buni Amin mengatakan, pihaknya sudah menyelidiki kondisi Musna sebelum meninggal dunia, termasuk kepada rekan kerjanya satu kapal, M Yani yang berasal dari Pidie.

“Memang benar sakit, sakit dalam perut,” sebut Buni Amin.

Jenazah Musna dan Syakban diperkirakan akan tiba di Banda Kuala Namu, Sumatera Utara, sekitar pukul 15.00 tadi dan akan diberangkatkan ke Aceh menggunakan ambulans sekitar pukul 16.00 WIB.

Jenazah diperkirakan akan tiba di kampung halamannya, Gampong Pante Paku, Kecamatan Jangka, Bireuen sekitar pukul 23.00 atau 24.00 WIB.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen mengerahkan dua unit ambulans untuk menjemput kedua jenazah di Bandara Internasional Kualanamu.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Dibalik Meninggalnya Dua Warga Bireuen di Kapal Cina, Begini Keterangan Pihak Keluarga,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved