Jasad ABK yang Tewas di Kapal China Dimasukan ke Lemari Pendingin untuk Ikan Sotong
Jasad Hasan ditemukan dalam kondisi membeku di lemari pendingin dan terdapat luka memar di sekujur tubuhnya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jasad Hasan, ABK Indonesia yang tewas di kapal berbendera China ternyata disimpan dalam lemari pendingin ikan sotong.
Jasad Hasan ditemukan dalam kondisi membeku dan terdapat luka memar di sekujur tubuh.
Kuat dugaan, Hasan mengalami penganiayaan sebelum ia meninggal dunia.
Belum lama ini, tepatnya pada Rabu (8/7/2020), telah berhasil diamankan dua kapal ikan asal China di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Pada kapal tersebut ditemukan sebuah jasad anak buah kapal (ABK) asal Indonesia tas nama Hasan Afriadi yang disimpan di sebuah peti pendingin, Hasan diduga tewas karena mengalami tindak kekerasan oleh mandor di kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
Seorang ABK asal Indonesia yang satu kapal dengan Hasan menceritakan bagaimana kapten kapal justru tersenyum merepons tewasnya Hasan.

Dikutip dari TribunBatam.id, Sabtu (11/7/2020), Yonatan adalah satu dari 22 ABK Indonesia yang diselamatkan oleh personil gabungan polisi dan TNI AL dari kapal asal China tersebut.
Menjelang saat-saat terakhir Hasan hidup, Yonatan mengatakan mendiang rekannya itu sempat sakit-sakitan.
Dalam kondisi yang tidak fit, Hasan masih mendapat perlakuan kasar dari S, mandor asal China di kapal itu.
"Pernah dia (Hasan) kondisi sakit dipaksa bekerja, kami pernah sama-sama tidak istirahat tiga hari," ujar Yonatan.
Yonatan menuturkan saat rekannya itu sakit, Hasan hanya satu kali diberi susu.
Selebihnya dibiarkan seperti biasa mengonsumsi makanan yang sama dengan para kru lainnya.
Hasan diketahui meninggal pada pertengahan Juni lalu.
Yonatan mengatakan di saat Hasan meninggal, kapten kapal datang untuk melihat.
"Bukannya memasang muka sedih, sambil senyum menunjukkan kedua jempol dan bilang Hasan akan mendapat uang banyak dari asuransi," ujar Yonatan sambil menirukan kapten kapal tersebut.