Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kapal Perang AS Melintas di Selat Taiwan, China Khawatir Langsung Kirim Kapal Berpeluru Kendali

Kapal perusak (destroyer) berpeluru kendali USS Mustin melintas di perairan yang memisahkan Taiwan dengan China tersebut pada Selasa, 18 Agustus 2020.

scmp.com
Kapal perang USS Mustin merupakan anggota Armada Ke-7 AL AS yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik 

Angkatan Bersenjata China, begitu pernyatan markas Wilayah Timur China, dalam kondisi siaga penuh untuk melindungi integritas dan kedaulatan negara.

Setelah melintas Selatan Taiwan, USS Mustin bergabung kembali dalam iringan kapal Armada Ke-7 AS di Laut China Selatan.

Duta Besar China Injak Barisan Tubuh Manusia di Negara Orang

Sebuah foto heboh menjadi perbincangan internasional, di mana seorang duta besar asal China berjalan di atas punggung orang-orang.

Menurut 24h.com.vn pada Rabu (19/8/2020), peristiwa itu diambil di kepulauan Pasifik yang pernah memiliki hubungan dekat dengan Taiwan.

Hal itupun memicu banyak kontroversi di internet, karena saat ini China sedang bersitegang dengan Taiwan.

Dalam foto itu, seorang pria berbaju putih yang merupakan Duta Besar Tiongkok Tang Songgen, memegang tangan dua wanita.

Lalu, dia berjalan di karpet manusia, di mana sekelompok manusia berjejar tengkurap, lalu Tang Songgen berjalan di atasnya.

Dikatakan, bahwa orang-orang yang menjadi karpet manusia itu, adalah puluhan warga Kiribati.

Beberapa ahli mengatakan, foto itu seolah mewakili pengaruh China yang semakin meningkat atas Kiribati.

"Tidak menggunakan karpet merah, Tang menggunakan manusia untuk berjalan di atasnya, dengan bantuan dua wanita berpakaian tradisional Kiribati," tulis pernyataan itu.

Sepetember tahun lalu, dikatakan Kiribati mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taiwan ke Beijing.

Pemerintah Kiribati kemudian menjelaskan tentang fenomena foto yang menjadi perbincangan internasional itu.

Dia menjelaskan foto itu memang benar adanya, di mana Tang berjalan di atas karpet manusia ketika berada di Kiribati.

Namun, dijelaskan bahwa peristiwa itu hanyalah sebuah upacara adat untuk menyambut pengunjung penting di negara kepulauan itu.

"Ini hanya isyarat yang menunjukkan rasa hormat dan keramahan kami, misalnya saat pernikahan, di rumah mempelai pria akan diletakan manusia berjejar supaya keluarga mempelai wanita bisa berjalan di atasnya," kata Adlih Ztuchs, seorang pejabat Kiribati.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved