Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Puluhan Perupa Pria Pamerkan Terongnya di Pasuruan, Pengunjung Perempuan pun Berselfie

Dalam pameran banyak pengunjung perempuan yang datang. Tawa dan senyum terdengar, bahkan ada yang berselfie di depan deretan terong milik para perupa

Editor: CandraDani
Surya/galih lintartika
Sejumlah pengunjung datang dan berfoto di depan 'Terong Jadi-Jadian' dalam pameran kerajinan di Omah Punden Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (20/8/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kata terong punya banyak makna dan menebar banyak konotasi, baik harfiah, kontekstual maupun kiasan. Salah satu alasan digelarnya pameran *Terong Jadi-Jadian* di Omah Punden Jalan Anggur, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, mulai Kamis (20/8/2020), adalah karena semua pria pasti punya terong.

Alasan yang sederhana, namun menjadi pemicu kreativitas para perupa dari Pasuruan Raya, Lamongan, Gresik, Surabaya dan Malang untuk mengemas buah terong menjadi karya menarik.

Dan kebetulan pula, semua perupa yang menampilkan terong termofidikasi dalam pameran ini, adalah kaum adam atau laki-laki. Bukannya bermaksud vulgar, tetapi terong itu bisa dimodifikasi menjadi karya seni yang menarik.

Ojok Muleh, Nggowo Penyakit Kata Istri, Polisi Inipun Balik Badan Nginap di Kantornya, Ada Apa?

Terbukti dalam pameran kemarin banyak juga pengunjung perempuan yang datang. Tawa dan senyum terdengar, bahkan ada yang berselfie di depan deretan terong milik para perupa.

Toni Ja'far, salah satu perwakilan dari Pawitra mengatakan, awal ide ini muncul dari teman- teman perupa saat berdiskusi. Setelah itu muncul ide untuk membuat pameran ini.

Dikatakan Toni, pameran ini hanya untuk menyalurkan energi bersenang-senang atau having fun. Bahkan ia menyebut, alasannya memilih terong sebagai media mengekspresikan kreatifitas itu karena kebetulan semua perupa adalah laki-laki

"Kalau diplesetkan, ya semua laki-laki pasti punya terong. Tidak ada makna lain sebenarnya," selorohnya.

Kendati demikian, ia menyebut pameran ini adalah ajang pembuktian bahwa perupa Pasuruan memiliki kemampuan yang tak kalah dengan perupa luar negeri.

Kisah Dibalik Penangkapan Sabu Berwarna Pink di Jambi, BNN Tembak Kijang Innova Pengedar Narkoba

Inspirasi membuat karya berbahan terong, kata Toni, dari karya seni pisang dilakban ke dinding yang dijual Rp 1,7 M, karya Maurizio Catellan, yang berjudul "Comedian”.

"Dari situlah, kami ingin mencoba membuat karya dari terong. Ternyata, hasil para perupa yang ikut andil dalam pameran ini juga tidak kalah. Hasilnya luar biasa," puji Tonu.

Menurutnya, karya seni terong jadi-jadian tidak akan dijual, meski tak menutup kemungkinan akan dilepas kepada yang meminati karya seni itu.

Pameran ini dibuka untuk umum. Siapapun boleh datang menikmati keindahan karya seni dari perupa yang sudah berpengalaman ini. Pameran berakhir 29 Agustus ini.

Dalam pameran itu, puluhan terong yang dipamerkan sudah berubah. Bahkan imajinasi dan kreatifitas masing-masing perupa yang berbeda, membuat terong tampak istimewa.

Bahkan terongnya tak seperti terong yang biasanya dijumpai sebagai lalapan makanan. Kesan pertama, terong palsu yang dipamerkan terlihat sangat mahal dan luar biasa.

VIDEO: Wanita Ini Mendadak Viral Gegara Disebut Kembaran Ayu Ting Ting, Seberapa Mirip?

Ada yang bertemakan pop art, lengkap dengan gambar berwarna-warni. Ada juga terong lalapan lengkap dengan gambar lalapan, bahkan ada juga terong Supreme alias terong mahal.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved