Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Diduga Diracuni di Pesawat, Kondisi Politikus yang Dikenal Kerap Kritik Presiden Rusia Ini Koma

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dilaporkan dalam keadaan koma dan dibantu ventilator di rumah sakit Siberia.

Editor: Ariestia
Evgeniy Sofiychuk/AP
Pemimpin Opisisi Rusia Alexei Navalny Diduga Diracun, Sosoknya Dikenal sebagai Kritikus Vladimir Putin 

Lebih jauh, penumpang Pavel Lebedev mengunggah di media sosial tentang apa yang dilihatnya di pesawat.

"Pada awal penerbangan dia pergi ke toilet dan tidak kembali," kata Pavel.

"Dia mulai merasa sangat mual. Mereka berjuang untuk membawanya dan dia berteriak kesakitan," tambahnya.

Sementara, Tatyana Shakirova, juru bicara Kementerian Kesehatan regional di Omsk, mengatakan: "Versi keracunan adalah salah satu dari beberapa versi yang sedang dipertimbangkan. Sekarang tidak mungkin untuk mengatakan apa alasannya."

Yarmysh mengatakan dia yakin dugaan keracunan itu ada hubungannya dengan kampanye pemilihan daerah tahun ini.

Juru Bicara Kremlin: Perlu Konfirmasi Mengenai Kondisi Navalny

Lebih jauh, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov  berharap Navalny segera pulih.

Dia mengatakan bahwa keracunan apa pun yang dialami Navalny perlu dikonfirmasi dengan tes laboratorium.

Dia mengatakan pihak berwenang akan siap untuk mempertimbangkan permintaan Navalny untuk dirawat di luar negeri jika ada yang mengajukan.

Dikenal dengan Kampanye Antikorupsi Navalny

Untuk diketahui, Navalny, yang dikenal karena kampanye antikorupsinya terhadap pejabat tinggi dan kritik terang-terangan terhadap Presiden Vladimir Putin.

Di masa lalu, Navalny pernah mengalami serangan fisik.

Tahun lalu, Navalny dilarikan ke rumah sakit dari penjara di mana dia menjalani hukuman menyusul penangkapan administratif, dengan apa yang dikatakan timnya sebagai 'dugaan keracunan'.

Dokter mengatakan dia mengalami serangan alergi yang parah dan memulangkannya kembali ke penjara keesokan harinya.

Dia juga mengalami luka bakar kimiawi di matanya pada tahun 2017 ketika penyerang melemparkan antiseptik hijau ke wajahnya di luar kantor.

Navalny telah menjadi sasaran berbagai penyelidikan kriminal, sementara Yayasan Anti-Korupsi miliknya secara teratur digerebek oleh polisi dan penyidik.

Bulan lalu, politisi itu harus menutup yayasan setelah tuntutan hukum yang menghancurkan secara finansial dari Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved