Luar Biasa Wanita Ini, Pacaran Sama Raja Spanyol, Ia Dapat Transferan 1,4 Triliun Meski Sudah Putus
Mantan Raja Spanyol, Juan Carlos, disorot tak hanya soal kasus dugaan korupsi yang membelit dirinya, tapi juga soal kisah asmaranya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Cerita ini datang dari seorang pimpinan terbesar di sebuah negara, yakni spanyol
Mantan Raja Spanyol, Juan Carlos, disorot tak hanya soal kasus dugaan korupsi yang membelit dirinya, tapi juga soal kisah asmaranya dengan seorang perempuan dan "hadiah" US$100 juta, atau sekitar Rp1,4 triliun, untuk perempuan tersebut yang diklaim sebagai tanda cinta.
Kini muncul seruan agar uang tersebut disita untuk negara dan dialokasikan untuk penanganan wabah virus corona.
Saat itu, ia tidak mengatakan di negara mana ia akan bermukim.
Ia hanya mengatakan siap kapan saja jika aparat penegak hukum memerlukan informasinya darinya.
Belakangan diketahui raja yang berkuasa mulai 1975 dan turun takhta pada 2014 tersebut memilih tinggal di Timur Tengah, di Uni Emirat Arab.
Kasus dugaan korupsi ini membuat jarak mantan raja dan publik di Spanyol makin jauh. Popularitasnya, oleh banyak pihak, diyakini makin luntur di mata rakyat Spanyol.
Namun sejatinya, menurut catatan wartawan BBC Linda Pressly, hubungan antara Juan Carlos dan publik Spanyol tak lagi harmonis sejak 2012, ketika terbongkar kasus liburan Juan Carlos ke Botswana.
Di negara Afrika ini, Juan Carlos ikut kegiatan berburu dan menembak mati seekor gajah berusia 50 tahun.
Saat liburan ini, ia terjatuh, yang membuatnya harus kembali ke Spanyol untuk menjalani perawatan.

Rincian safari di Botswana diungkap oleh seorang perempuan kelahiran Denmark yang besar di Jerman, Corinna zu Sayn-Wittgenstein.
Corinna zu Sayn-Wittgenstein adalah kekasih Juan Carlos antara 2004 hingga 2009.
Ketika itu, publik Spanyol sama sekali tidak mengetahui hubungan asmara di antara keduanya.
Yang mereka tahu, Juan Carlos menikah dengan Ratu Sofia sejak 1962.
Liburan ke Botswana 2012, menurut Corinna zu Sayn-Wittgenstein, adalah hadiah untuk anak laki-lakinya, yang ia gambarkan sebagai bagian dari upaya Juan Carlos "merebut hatinya".