Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sinyal Tak Ada dan Siswanya Susah Pakai HP, Pak Guru Ini Keliling Mengajar dari Desa ke Desa

Selain sinyal, Harum juga mendapatkan keluhan dari sejumlah siswa yang tidak bisa memahami materi pembelajaran ketika hanya dbagikan lewat ponsel.

Editor: CandraDani
Istimewa/Surya.co.id
Harum Pramoko saat mengajar muridnya di sebuah mushola Desa Suru, Kecamatan Sooko, Ponorogo 

Selain biaya-biaya tersebut, juga ada biaya pulsa internet. Beli pulsa juga harus ke Kota Waelengga dengan jarak tempuh 10 kilometer.

Roma menilai belajar di sekolah lebih baik daripada belajar di rumah. Ini karena banyak beban tambahan selama belajar secara daring.

"Selama lockdown dan belajar dari rumah, biaya Rp 40.000 sewa ojek tiap hari untuk belajar online di tempat yang ada sinyal. Beli pulsa di Kota Waelengga. Naik ojek dari Kampung Gurung ke Kota Waelengga dengan biaya Rp 25.000, pergi pulang Rp 50.000," ujar Roma. 

"Untuk dua orang anak saya bayar ojek Rp 100.000; untuk beli pulsa internet, beti ulu (sakit kepala) memikirkan uang serta mengatur pengeluaran dengan pendapatan yang tak menentu. Kami sekeluarga juga dapat Program Keluarga Harapan (PKH), tapi tak cukup untuk biaya kami sekeluarga tujuh orang," kata Roma menambahkan.

 Ini Baru Pemimpin,Khofifah Pastikan Internet Gratis Seluruh Desa di Jatim untuk Siswa Belajar Daring

 Kasian Kakak Beradik Ini, Berbagi Ponsel Buat Belajar Daring, Lalu Memulung Buat Beli Paket Internet

 Lagi, Pelajar Tak Punya Ponsel Pintar untuk Belajar Daring, Novita Terpaksa Nebeng di Rumah Temannya

Belajar dengan pelita

Selain sinyal, di kampungnya juga belum dialiri listrik. Hal itu membuat anak-anak belajar dan mengerjakan tugas dengan pelita.

"Keadaan ini juga memacu anak-anak saya belajar dalam kondisi serba terbatas. Indonesia sudah usia 75 tahun, tetapi penerangan listrik belum masuk di Desa Gunung. Entah sampai kapan kondisi seperti ini," jelasnya.

Kepsek SMAK Pancasila Borong, Hermenegildus Sanusi mengatakan, salah satu anak dari Roma mendapatkan beasiswa.

Hal ini tentu saja dapat meringankan keluarga Roma.

"Hari ini saya datang bertemu orangtuanya di Kampung Gurung untuk melihat kondisi keluarga ini dan mendengarkan kisah perjuangan untuk menyekolahkan anak-anak di masa pandemi Covid-19 ini. Saya sudah mendengarkan kisah orangtuanya," ujar Hermenegildus.(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Siswanya Kesulitan Sinyal, Guru di Ponorogo Pilih Mengajar dari Desa ke Desa, dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Berutang Beli Ponsel untuk Belajar Online, 2 Siswa Ini Juga Harus Cari Sinyal Sejauh 4 Km",

Sumber: Surya
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved