Belum Usai Virus Corona, Kini Amerika Serikat Bersiap Dihantam Badai, Ratusan Warga Mengungsi
Ratusan ribu warga Amerika Serikat dipaksa harus mengungsi menghindari badai yang menerjang negara adikuasa tersebut, Kamis (27/8/2020).
TRIBUNPEKANBARU - Ratusan ribu warga Amerika Serikat dipaksa harus mengungsi menghindari badai yang menerjang negara adikuasa tersebut, Kamis (27/8/2020).
Badai tersebut merupakan Badai Laura. Badai ini dilaporkan mendarat di AS, di mana dianggap sangat berbahaya, karena merupakan badai kategori empat. Terjangan badai itu menimbulkan peringatan peningkatan gelombang laut, serta perintah evakuasi kepada ratusan ribu penduduk Gulf Coast.
Reuters memberitakan, lebih dari 600.000 orang di dua negara bagian menyelamatkan diri dari badai. Jalan raya tampak macet dan hotel dipenuhi warga yang cemas untuk menghindari badai, dan mencari tempat berlindung.
Dalam keterangan National Hurricane Center (NHC) AS, Badai Laura bisa membawa angin hingga 240 Km/jam dan banjir bandang di Louisiana. NHC sempat menyatakan Laura bisa menghantam Louisiana dan Texas dengan peningkatan gelombang yang tak terhindarkan.
Dilansir AFP, Kamis (27/8), elombang itu dilaporkan bisa setinggi enam meter, dengan tornado bisa terbentuk tepi selatan sistem cuaca. "Persiapan untuk melindungi jiwa maupun barang pribadi harus diselesaikan secepatnya," ujar NHC dalam pernyataan resminya.
Dilansir Sky News, hanya dalam 24 jam kekuatan badai itu meningkat hingga 90 persen, membuatnya mampu menerbangkan mobil seperti mainan atau merobohkan gedung. Badai itu bisa menjangkau sekitar 64 Km di daratan, dengan gelombang bisa meningkat hingga 20 kaki dari normal.
Lebih dari setengah juta orang telah diperintahkan untuk evakuasi, dengan sekitar 100.000 permukiman tanpa listrik di Louisiana dan Texas. "Tampaknya badai ini sudah berubah menjadi sangat mengerikan," kata Gubernur Louisiana, John Bel Edwards, kepada The Weather Channel.
Sementara Gubernur Texas, Greg Abbot menyatakan, kekuatan Badai laut tak bisa diprediksi, dan meminta warga untuk melindungi diri. "Barang berharga Anda bisa dicari gantinya. Tetapi nyawa Anda jelas tidak," ucapnya, dalam konferensi pers seperti dikutip AFP.
Garda Nasional AS menyatakan, mereka sudah memberangkatkan lebih dari 1.000 personel ke Texas untuk membantu persiapan datangnya badai. Di antaranya adalah dengan menempatkan 20 pesawat serta lebih dari 15 tempat berlindung untuk menghadapi badai kateogir empat tersebut.
Jejak dan kekuatan badai tersebut menyerupai Badai Rita pada 2005, yang menyebabkan kerusakan lebih dari 18 miliar dollar AS, dan menewaskan lebih dari 120 orang.
Kota-kota di Texas yang wajib melakukan evakuasi adalah Beaumont dan Port Arthur, yang dilewati pusat badai, dan menderita kerugian besar saat Badai Harvey pada 2017.
( Tribunpekanbaru.com )
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunjateng.Com https://jateng.tribunnews.com/2020/08/27/600-ribu-warga-as-mengungsi-hindari-badai-laura
