Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

'Saya Bukan Kabur' Gubsu Bobby Buka Suara Usai Tak Temui Massa Demo Tutup TPL di Medan

Bobby mengatakan, saat itu tidak hanya dirinya yang diundang, gubernur lain yang mengusulkan tokoh di daerahnya menjadi pahlawa

Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dalam konferensi pers keputusan 4 pulau Aceh-Sumatera Utara di Istana Kepresidenan, Selasa (17/6/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Ribuan warga berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut menuntut penutupan PT Toba Pulp Lestari yang beroperasi di Kabupaten Toba.
  • Bobby mengatakan, saat itu tidak hanya dirinya yang diundang, gubernur lain yang mengusulkan tokoh di daerahnya menjadi pahlawan juga turut diundang.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menjelaskan penyebab dirinya tidak dapat menemui ribuan pengunjuk rasa yang mendesak penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL) pada Senin, 10 November 2025.

Bobby menegaskan bahwa ketidakhadirannya bukan karena menghindar.

 Pada saat aksi berlangsung, ia sedang berada di Jakarta.

Hal ini berkaitan dengan undangan dari Istana Kepresidenan dalam acara penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Rondahaim Saragih, tokoh asal Kabupaten Simalungun.

"Saya kan kemarin diundang istana ya, jadi saya baca (berita katanya) gubernur kabur. Saya bukan kabur, saya diundang ke istana karena ada (penganugerahan) salah satu pahlawan dari Sumut dari Simalungun diberi gelar pahlawan oleh Bapak Presiden," ujar Bobby saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (12/11/2025). 

Bobby mengatakan, saat itu tidak hanya dirinya yang diundang, gubernur lain yang mengusulkan tokoh di daerahnya menjadi pahlawan juga turut diundang.

"Pemerintah daerah yang mengusulkan (tokohnya jadi pahlawan), itu diundang, bupati sama gubernur, jadi saya bukan kabur," ujarnya.

Kendati demikian, kata Bobby, karena ketidakhadirannya itu, dia mengatakan akan meninjau ke lokasi TPL.

"Jadi, nanti perjanjiannya saya akan datang ke sana," ungkapnya.

Kemudian, terkait tuntutan massa, ia mengatakan Pemprov Sumut tidak bisa menutup TPL karena itu kewenangan pemerintah pusat.

Pihaknya hanya bisa merekomendasikan penutupan.

"Pemerintah provinsi hanya bisa merekomendasikan karena yang memberi izin dan mencabut izinnya itu pemerintah pusat, jadi yang disampaikan hanya merekomendasikan," ujar Bobby.

Baca juga: Manaf Zubaidi, Kakek yang Berani Lawan Dedi Mulyadi Ternyata Jaksa yang Pernah Periksa Presiden

Baca juga: Inilah Sosok yang Akan Dipenjarakan Vita Amalia Usai Dirinya Dipecat Karena Injak Alquran

Disinggung apakah pihaknya akan merekomendasikan penutupan, Bobby mengatakan pihaknya masih melakukan pengkajian.

"Misalnya (rekomendasinya) ada penutupan atau penciutan (wilayah operasional). Kan luasan (operasional TPL) bisa kurangi, bisa kami bagikan ke masyarakat sebagian (lahannya), tapi misalnya tetap bisa beroperasi. (Intinya) ini lagi kami kaji, apakah penutupan atau penciutan dari luar area lahan dia," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved