Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Uni Emirat Arab Mesra dengan Israel, Bahrain & Oman Disebut Segera Merapat?

Selama ini Israel dan AS selalu mempertahankan keunggulan strategis kekuatan udara negara Zionis itu di kawasan Timur Tengah.

AFP
Benjamin Netanyahu dikarantina terkait Corona 

Presiden Israel Reuven Rivlin mengatakan putra mahkota Abu Dhabi akan segera menjadi tamu kehormatan di Yerusalem setelah kedua Negara berdamai.

“Kepemimpinan diukur dari keberanian dan kemampuannya untuk menjadi terobosan dan berpandangan jauh ke depan," tulis Rivlin dalam sebuah surat kepada Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.

"Saya berharap," kata pemimpin Israel itu, " langkah ini akan membantu membangun dan memperkuat kepercayaan antara kami dan masyarakat di wilayah tersebut."

 

Tentara Israel berkumpul di dekat penghalang dengan Jalur Gaza pada 16 Agustus
Tentara Israel berkumpul di dekat penghalang dengan Jalur Gaza pada 16 Agustus (Menahem Kahana/AFP)

Namun, pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wassel Abu Youssef mengutuk undangan Rivlin, dengan mengatakan kunjungan pejabat Arab ke Yerusalem melalui jalur normalisasi akan ditolak.

Kesepakatan itu menimbulkan kemarahan dan kekecewaan di sebagian besar dunia Arab dan Iran, tetapi disambut dengan tenang di Teluk.

Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara tersebut, dan menyatakan perjanjian Emirat-Israel sebagai "pengkhianatan" oleh sebuah negara Arab.

Menteri Intelijen Israel Eli Cohen mengatakan kepada Radio Angkatan Darat pecan lalu, Bahrain dan Oman bisa menjadi negara Teluk berikutnya yang mengikuti UEA.

Namun Menlu AS Mike Pompeo yang berkunjung ke Bahrain, belum menemukan prospek yang diinginkan Israel dan Washington.

Emir Bahrain menegaskan, negara Palestina merdeka adalah kata kunci jika Israel menghendaki pemulihan hubungan dengan Negara-negara Arab.

Menteri Luar Negeri Oman, Yusuf bin Alawi bin Abdullah juga telah mendiskusikan isu ini bersama Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi melalui telepon.

Bin Abdullah menegaskan dukungan Oman "untuk mencapai perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi di Timur Tengah dan kebutuhan untuk melanjutkan negosiasi proses perdamaian".

Pembicaraan itu harus memenuhi tuntutan sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Masih soal normalisasi Emirat-Israel, perjanjian ini kemungkinan berdampak signifikan pada keinginan Emirat memiliki jet tempur F-35 dari AS. Nyaris tidak ada lagi rintangan dari Israel.

Selama ini Israel dan AS selalu mempertahankan keunggulan strategis kekuatan udara negara Zionis itu di kawasan Timur Tengah.  

Di antaranya penguasaan peralatan tempur terbaru dan paling canggih. Israel belum memiliki kekuatan sepadan di Timur Tengah, dalam hal keunggulan udara.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved