Buron 7 Bulan, Arya Pelaku Pembacokan Menyerahkan Diri ke Polisi : Kasihan Bapak Saya, Saya Pulang

Arya menelepon ke rumah dan mendapat kabar bahwa polisi berulang kali datang mencari dirinya. Kasihan pada orangtuanya, Arya pulang.

Editor: CandraDani
YouTube
ILustrasi Pembacokan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pelaku pembacokan menyerah setelah tujuh bulan melarikan diri dari kejaran reserse Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Polisi menangkap pembacok bernama Caesar Arya Kusuma (Arya) setelah tiba di rumahnya di Kalurahan Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta pada 25 Agustus 2020 lalu.

Pekerja serabutan berumur 27 tahun ini tak melawan ketika polisi menangkapnya.

//

"Saya pulang. Saya suruh telepon nomor (polisi) itu," kata Arya sebelum kembali ke ruang tahanan Polres Kulon Progo, Selasa (1/9/2020).

Celana Dalam Korban Disingkap ke Atas, Suami Pembunuh Istri Susun Skenario Coba Kelabui Polisi

Arya anggota geng yang suka melakukan kekerasan di jalanan Yogyakarta. Kelompok mereka ini membuat keributan dengan mengejar anggota kelompok lain yang berada di wilayah Kulon Progo pada 1 Februari 2020.

Mereka bersenjata pedang dan senapan angin dalam aksi mengejar kelompok lain itu.

Arya tidak sendiri. Ia mengikuti dua oang lainnya yakni Santang Yulianto (37) asal Sendangagung, Minggir, Sleman dan Abraham Brian Erlangga (26) asal Godean, Sleman.

“Saya ingin balas dendam (pada kelompok lain),” kata Arya.

Balita 3 Tahun Jatuh dari Lantai 8, Ada yang Mendengar Suara Gedebuk dan Melihat Tubuh Bocah Itu

Dua orang menjadi korban akibat aksi Santang dan kawan-kawan pada pukul antara 18.00 – 20.00 WIB ketika itu.

Salah satu korban bernama Marsudi (43) asal Banjararum, Kapanewon (kecamatan) Kalibawang, yang mengalami luka sabetan pedang pada kepala belakang dan memar pada muka akibat dipukul pakai popor senapan angin. 

Geng ini mengeroyok Marsudi di daerah Kembang, Nanggulan.

Korban lainnya bernama Muhammad Aprianto (22) asal Nanggulan, yang mengalami luka robek di lengan juga akibat sabetan pedang. Ia dikeroyok di Krinjing, Jatisarono, Nanggulan.

Uang Pecahan Rupiah Ditemukan di Markas ISIS, Ternyata Warga Jawa Timur yang Membawa Kesana

Arya mengakui, mereka membabi buta dan tak tahu siapa korbannya. Apakah benar pula bahwa mereka adalah sasaran yang dituju untuk balas dendam.

“Saya yang bacok. Saya tidak kenal (korban). Langsung papasan di jalan,” kata Arya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved