KETERLALUAN, Presiden Perancis Bela dan Lindungi Majalah Penista Nabi Muhammad

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebutkan akan memberikan pembelaan dan perlindungan bagi surat kabar satir Charlie Hebdo, yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.

Pernyataan itu disampaikan oleh Emmanuel Macron dalam acara peringatan sejarah demokrasi Prancis dan naturalisasi warga baru pada Jumat (4/9/2020) di Paris.

Dilansir Tribunpekanbaru.com dari Aljazeera, mingguan Charlie Hebdo sendiri berencana menerbitkan ulang gambar-gambar kartun Nabi Muhammad pada pekan ini.

Selain itu, Emmanuel Macron juga melayangkan tudingan dan kritik atas "separatisme Islam" di negaranya

dan mereka yang mencari kewarganegaraan Prancis tanpa menerima kebebasan di Perancis.

"Salah satu kebebasan itu adalah hak warga Prancis untuk melakukan penistaan," sebutnya.

"Anda tidak memilih satu bagian dari Prancis. Anda memilih Prancis.

Republik tidak akan pernah mengizinkan petualangan separatis." tambahnya.

Kebebasan di Prancis, kata Macron, mencakup "Kebebasan untuk percaya atau tidak percaya.

Tapi ini tidak bisa dipisahkan dari kebebasan berekspresi hingga hak penistaan."

Ia juga mengatakan, menjadi orang Prancis berarti membela hak membuat orang tertawa,

mencela, mengejek, membuat karikatur.

Selain itu, pemerintah Macron saat ini juga tengah mengodok undang-undang yang berisi tentang penentangan terhadap separatisme Islam.

Pernyataan Emmanuel Macron sendiri mengundang kekhawatiran beberapa kritikus,

mereka menilai sikap presiden Perancis itu adalah perlakuan yang tidak adil karena akan melekatkan stigma negatif terhadap populasi muslim Prancis, yang terbesar di Eropa Barat.

( Tribunpekanbaru.com )