AWAS! Korea Utara Siapkan Rudal Terbaru, Bisa Terjang Korea Selatan dan Jepang
Korea Utara teridentifikasi sedang mempersiapkan rudal baru. Rudal itu diperkirakan mampu mencapai Korea Selatan dan Jepang.
Penulis: aries | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Korea Utara teridentifikasi sedang mempersiapkan senjata baru. Sebuah foto citra satelit menangkap gambar galangan kapal Korea Utara pada Jumat (4/9).
Dalam gambar citra satelit itu, terlihat aktivitas yang menandakan persiapan uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam jarak menengah.
Sebuah lembaga think tank asal Amerika Serikat yakni Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menyebutkan gambar yang dipublikasikan di situs webnya adalah situasai di galangan kapal Sinpo Korea Utara menunjukkan beberapa kapal di dalam cekungan kapal yang aman.
Salah satunya menyerupai kapal yang sebelumnya digunakan untuk menarik tongkang uji coba kapal selam ke laut.
Disebutkan, kegiatan itu merupakan rangkaian dari persiapan untuk uji coba rudal balistik kapal selam Pukguksong-3 milik Korea Utara.
Reuters melaporkan, pada Oktober tahun lalu, Korea Utara telah berhasil melakukan uji tembak Pukguksong-3,
rudal balistik baru yang diluncurkan kapal selam sebagai bagian dari upaya untuk menahan ancaman eksternal dan meningkatkan pertahanan diri.
Sementara itu, Militer Korea Selatan mengatakan, Pukguksong-3 yang diuji tahun lalu terbang sejauh 450 km (280 mil) dan mencapai ketinggian 910 km (565 mil) dan akan memiliki jangkauan sekitar 1.300 km (800 mil) pada lintasan standar.
Artinya, tembakan rudal itu mampu menjangkau daratan Korea Selatan dan Jepang.
Berita tentang aktivitas persiapan rudal di Sinpo itu sendiri , muncul di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara mungkin sedang mempersiapkan parade militer besar pada bulan Oktober nanti.
Parade militer ini diyakini beberapa analis dapat digunakan untuk memamerkan rudal baru seperti yang telah dilakukan negara tersebut pada acara-acara semacam itu di masa lalu.
Peluncuran rudal itu sendiri dipandang oleh para analis sebagai yang paling provokatif oleh Korea Utara sejak memasuki dialog dengan Amerika Serikat mengenai program senjata dan misil nuklirnya pada tahun 2018.
Usai Dialog tersebut, Korea Utara menangguhkan uji coba rudal dan nuklir jarak jauh sejak 2017,
tetapi upaya yang dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump untuk membujuknya agar menghentikan program nuklir dan misilnya hanya mencapai kemajuan sedikit.
Belum ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri AS maupun Pentagon tentang laporan CSIS.
