Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukannya Memberikan Ponsel, Pelaku Justru Keluarkan Pisau dan Tusuk Syekh Ali Jaber

Ternyata inilah yang terjadi sebelum Syekh Ali Jaber di tikam OTK. Mengapa jemaah tang curiga pada pria tersebut. Beginilah yang terjadi

Editor: Budi Rahmat
YouTube/Egis Purnama
wajah pelaku penikam Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Mengapa jemaah tak curiga saat pelaku penusukan naik ke atas panggung.

Ternyata saat itu momentumnya Syekh Ali Jaber meminta kepada jemaah meminjam ponsel kepada seorang ibu dan anaknya yang ingin swafoto dengan Syekh.

Namun karena memori handphone ibu tersebut penuh, maka Syekh meminta jemaah lain meminjamkan ponsel.

Saat itulah pelaku naik dan bukannya mengeluarkan ponsel namun pisau yang selajutnya menikam Syekh Ali jaber.

Peristiwa Penusukan Syekh Ali Jaber
Peristiwa Penusukan Syekh Ali Jaber (Kolase Tribunnews (YouTube/Syekh Ali Jaber))

Sempat Melihat ke Arah Kanan

Kata Ali, ia bersyukur masih sempat menengok sekilas ke arah kanan. Padahal, beberapa detik sebelum ditusuk, saat itu dia sedang berinteraksi dengan jemaah yang berada di sisi kiri panggung.

 “Mungkin jika saya masih fokus dengan jemaah di sebelah kiri, mungkin sangat mudah dia menusuk bagian dada atau di leher. Karena dia tangan di atas, bukan menusuk ke perut,” kata Ali Jaber saat ditemui usai kejadian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu.

Setelah kejadian tersebut, Ali pun meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa yang dialaminya.

Ali menduga, ada motif tertentu yang membuat dirinya menjadi incaran pelaku.

“Kalau urusan pribadi, saya tidak ada tuduhan, tapi secara hukum, dia (pelaku) harus diproses,” ujarnya.

Usai kejadian tersebut, pelaku penusuk Syekh Ali Jaber ditangkap.

"Pelakunya sudah ditangkap, masih kami dalami motifnya," kata Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP David Jackson saat dihubungi, Minggu.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) mengatakan, saat itu Syekh Ali Jaber sedang menguji hapalan bacaan Al-Quran salah satu santri.

Kemudian, sang santri dan ibunya itu naik ke atas panggung.

Setelah berinteraksi, keduanya pun meminta swafoto dengan ulama nasional tersebut. Tapi, saat itu ponsel ibu itu memorinya penuh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved