Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tubuh Diinjak Tank & Gadis Jadi Budak Seks, Ini Daftar Eksekusi Kejam yang Dilakukan Kim Jong Un

Kim Jong-Un memerintahkan para pembantunya untuk memilih gadis-gadis berkaki seksi di sekolah untuk dijadikan budak seks.

Editor: Muhammad Ridho
Daily Mail
Di tengah sifatnya yang demikian brutal itu, Kim Jong Un ternyata ketakutan, dia bersembunyi, saat mengetahui orang nomor dua Iran, Qassem Soleimani tewas dibunuh AS. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Korea Utara Kim Jong Un, memang dikenal kejam terhadap rakyatnya.

Namun dalam sejarah kekejamannya, ada penyiksaan paling sadis dilakukan atas perintah pria ini.

Terjadi pada 11 musisi dimana seluruhnya disikan dengan senjata lalu tubuhnya diperlakukan dengan sangat ngeri.

Tank-tank perang menggilas tubuh mereka disaksikan 10 ribu rakyat Korea Utara lainnya. 

Cek kisahnya:

Salah satu kisah mengerikan yang dibagikannya adalah tentang 11 musisi yang dieksekusi dengan senjata anti pesawat.

Dia juga mengisahkan bagaimana Kim Jong-Un memerintahkan para pembantunya untuk memilih gadis-gadis berkaki seksi di sekolah untuk dijadikan budak seks.

Berikut kisah lengkap dari sang pembelot yang dituturkannya pada 2017 lalu.

Pembelot tersebut mengungkapkan bahwa Kim Jong-un pernah mengeksekusi 11 musisi dengan senjata anti-pesawat dan memerintahkan para pembantunya untuk memilih budak seks dari sekolah-sekolah Korea Utara.

Selain itu, menurut wanita berusia 26 tahun tersebut, diktator Korera Utara generasi ketiga ini juga memiliki sejumlah tempat persembunyian mewah yang melindungi dirinya dari mata-mata Barat.

Dia mengatakan bahwa dia berada di antara 10.000 orang yang pernah dipaksa menonton eksekusi terhadap 11 musisi yang dituduh membuat video porno, di akademi militer Pyongyang.

Dia mengatakan kepada Daily Mirror: "Mereka 'dicambuk' dengan ujung senjata anti-pesawat. Tubuh mereka hancur berkeping-keping, benar-benar hancur, darah dan serpihan beterbangan di mana-mana.

"Dan kemudian setelah itu tank-tank militer bergerak maju dan mereka menabrak serpihan-serpihan tubuh yang terbaring di tanah."

Wanita itu melarikan diri ke China dan kemudian pindah ke Seoul, Korea Selatan, setelah ayahnya meninggal pada 2015.

Status ayahnya di rezim tersebut adalah seorang kolonel di militer Korea Utara.

Hal ini memberi mereka beberapa hak istimewa dan dia bahkan bertemu dengan Kim di berbagai acara, menemukannya sebagai sosok yang "menakutkan".

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved