Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Sakit Jiwa Atau Tidak, Mahfud MD: Biar Hakim yang Tentukan

Menurut Mahfud, dugaan gangguan jiwa yang dialami pelaku nantinya akan ditentukan oleh hakim.

Editor: Sesri
Dok. Kemenko Polhukam
Ulama Syekh Ali Jaber menitipkan salam kepada Presiden Joko Widodo saat dijenguk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pasca-peristiwa penusukan di Lampung. Mahfud mendatangi mendatangi kediaman Syekh Ali Jaber pada, Senin (14/9/2020) malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pelaku penusukan ulama Syekh Ali Jaber dapat diproses hingga ke pengadilan kendati dianggap mengalami sakit jiwa.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam) Mahfud MD.

Menurut Mahfud, dugaan Gangguan jiwa yang dialami pelaku nantinya akan ditentukan oleh hakim.

"Soal sakit jiwa atau tidak, itu biar hakim yang menentukan. Hakim mungkin nanti akan meminta dokter untuk memeriksa," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis, Rabu (16/9/2020).

Mahfud menuturkan, kepolisian tidak dapat menghentikan perkara karena alasan sakit jiwa.

Sebab, pembelaan terhadap kondisi kejiwaan itu perlu dibuktikan di pengadilan.

Polisi: Alfin Andrian Penikam Syekh Ali Jaber Dipastikan Tidak Gila, Ini Pengakuannya kepada Polisi

Pengakuan Aneh Pelaku Penikaman Syekh Ali Jaber, Pandra: Gelisah Dengan Suara Dakwah

Densus 88 Sisir Rumah Alfin Andrian, Tersangka Penusuk Syekh Ali Jaber

"Soal itu biar nanti di pengadilan saja advokat yang mendampingi membela apakah ia sakit jiwa atau tidak," kata Mahfud.

Ia juga ingin tak ada spekulasi bahwa pemerintah mencoba menutup-tutupi kasus ini.

Mahfud menegaskan, penyelesaian kasus akan berjalan transparan.

“Presiden tadi pagi juga memerintahkan kepada saya agar BNPT, Polri dan BIN menyelidiki semua kasus penyerangan kepada ulama yang dulu-dulu, apakah ada pola yang sama.

Ini agar diusut tuntas agar tidak ada spekulasi di masyarakat," ucap Mahfud.

Syekh Ali Jaber(KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)
Syekh Ali Jaber(KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA) (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Pengakuan Penusuk Syekh Ali Jaber

AA pelaku penusukan Syekh Ali Jaber mengaku gelisah dan tertekan saat mendengar suara dakwah sang ulama yang terdengar sampai di rumahnya.

Karena alasan tesebut, AA kemudian datang ke lokasi acara dan menusuk sang ulama.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi, Rabu (16/9/2020).

"Tersangka mengaku gelisah dengan suara dakwah Syekh Ali Jaber dan langsung ke lokasi kejadian, lalu menusuk korban," kata Pandra.

Namun Pandra mengatakan pernyataan tersebut hanya berdasarkan pengakuan AA.

Pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut.

"Kami masih mendalami kasus ini," kata Pandra.

Alpin Andria Bin M Rudi pelaku penikaman Syekh Ali Jaber
Alpin Andria Bin M Rudi pelaku penikaman Syekh Ali Jaber (ISTIMEWA)

Selain itu Pandra menyampaikan jika tim psikiater telah menyatakan tersangka AA tidak mengalami gangguan jiwa.

"Tersangka bisa menjawab pertanyaan dari psikiater. Jadi tersangka ini masih sadar," kata Pandra.

Ia juga menegaskan jika AA sudah ditahan setelah ditangkap karena menusuk Syekh Ali Jaber.

Penusukan tersebut terjadi saat sang ulama menghadiri Wisuda Tahfidz Alquran di Masjid Falahudin, Lampung pada Minggu (13/9/2020) sore.

Saat sang ulama berada di atas panggung, secara tiba-tiba seorang pria yang diketahui berinsial AA berlari dan menusuk Syekh Ali Jaber dengan sebilah pisau dapur.

Akibat penusukan itu, Syekh Ali Jaber mengalami luka tusuk di bahu kanan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkait Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Mahfud MD: Sakit Jiwa atau Tidak Biar Hakim yang Tentukan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved