Video Berita
VIDEO: Bekas Bangunan Dari Abad ke 14 Ditemukan di Dekat Makam Datuk Gigi Putih Bengkalis
Makam ini sebenarnya sudah lama di ketahui warga setempat, namun dahulu tidak begitu diperhatikan, Sejak dua tahun terakhir, makam ini mulai di rawat
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Mendengar nama Datuk Gigi Putih mungkin sedikit asing ditelinga.
Namun ternyata nama ini sangat akrab di telinga masyarakat Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis .
Nama ini disematkan pada sebuah makam tua yang terletak di Desa Temiang Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis .
Bahkan jika ingin mencari keberadaan makam ini sangat mudah ditemukan tidak jauh dari jalan besar.
Bagi masyarakat yang melintas di jalan provinsi penghubung antara Sungai Pakning dengan Kota Dumai,
jika melintasi Desa Tamiang akan melihat sebuah gapura besar yang berada ditepi jalan.
Keberadaannya tepat disebelah kiri jalan jika melintas dari Sungai Pakning.
Gapura itu secara jelas menuliskan lokasi wisata religi makam Datuk Gigi Putih .
Keberadaannya tidak begitu jauh, cukup berjalan masuk ke dalam sekitar dua ratus meter dari gerbang masuk.
Sesampainya di dalam akan disuguhkan pemandangan sebuah makam berukuran cukup besar.
Pada makam ini terlihat dua nisan terbuat dari batu, dari bentuknya bisa dipastikan berumur cukup lama.
Makam ini sebenarnya sudah lama di ketahui warga setempat, namun dahulu tidak begitu diperhatikan.
Sejak dua tahun terakhir, makam ini mulai di rawat oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Temiang .
Pokdarwis ini beranggotakan sekitar sebelas orang, niat awal mereka ingin menjadikan makam ini sebagai tempat wisata religi.
Keinginan ini ternyata disambut baik oleh Kepala Desa Tamiang .
Pihak desa akhirnya membangunkan gapura sebagai tanda pintu masuk untuk menuju makam tersebut.
Dengan bantuan desa ini, Pokdarwis Desa Tamiang , semakin rutin membersihkan lokasi makam.
Hingga pada pertengahan tahun kemarin makam mulai ramai dikunjungi masyarakat setempat.
"Dua bulan terakhir mulai ramai, banyak masyarakat sekitar sini dan desa tetangga datang untuk melihat makam Datuk Gigi Putih ini, yang kita yakini memang makam tua," ungkap Samiun Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Tamiang membuka cerita.
Antusias tinggi masyarakat ternyata menambah semangat kelompoknya untuk berbenah tempat tersebut.
Kemudian intensitas merawat tempat tersebut ditingkatkan yang dilakukan secara swadaya dan anggaran seadanya.
Hingga pada akhir bulan lalu, Pokdarwis Tamiang membuat gotong royong bersama membersihkan makam untuk memperluas lahan makam yang dijadikan wisata religi ini.