Ngaku Tak Pernah Bertemu Teman Perempuan, Siswa SMA Sodomi 10 Bocah SD, Terkuak karena Ini
Berdasarkan hasil pemeriksaan perbuatan tersebut telah dilakukan tersangka sejak empat tahun lalu atau saat masih duduk di bangku SMP.
TRIBUNPEKANBARU.COM - 10 anak laki-laki usia Sekolah Dasar (SD) jadi korban pencabulan seorang siswa SMA berinisial FM (16).
Perbuatan cabul itu akhirnya terungkap setelah salah seorang korban menceritakan kepada orangtuanya.
Pengakuan pelajar SMA Negeri di Purwokerjo, Banyumas, itu kini diselidiki Polresta Banyumas.
Berdasarkan hasil pemeriksaan perbuatan tersebut telah dilakukan tersangka sejak empat tahun lalu atau saat masih duduk di bangku SMP.
Kasatreskrim Polresta Banyumas AKP Berry pada Rabu (23/9/2020), menyebut dari pemeriksaan 10 korban, dua di antaranya disodomi tersangka.
Sedangkan delapan bocah lainnya mengalami pelecehan seksual.
• Lama Buat Penasaran, Terungkap Sudah Hubungan Sebenarnya Rangga Azof dan Haico Van Der Veken
• Alamak, Guru Dansa Sodomi Muridnya, Katanya Bisa Meninggikan Badan
• Penemuan Mayat di Rumah Tahfiz Quran Masih Misteri, Santri: Di Sini Pernah Jadi Lokasi Pencabulan
Lebih lanjut Berry mengatakan, perbuatan tersebut dilakukan karena selama ini tersangka lebih sering berinteraksi dengan laki-laki.
"Di pendidikan (SMP) itu kan dia enggak pernah ketemu perempuan, sekolahnya dipisah antara laki-laki dan perempuan, jadi ketemunya sama laki-laki semua," kata Berry.
Selain itu di lingkungan rumah, tersangka tidak memiliki teman sebaya. Tersangka lebih sering bermain dengan anak-anak usia di bawahnya.
"Kemarin saya tanyain dia enggak pernah jadi korban. Tapi dia bilang begini 'temen-teman saya juga kayaknya banyak yang sakit, jadi saya awalnya karena enggak pernah ketemu sama perempuan di sekolah', alasannya begitu," jelas Berry.
Berry menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan perbuatan tersebut telah dilakukan tersangka sejak empat tahun lalu atau saat masih duduk di bangku SMP.
"Kemarin korban yang terakhir diminta keterangan dia mengaku dicabuli sekitar tiga atau empat tahun lalu," ujar Berry.
Terkait video porno yang sebelumnya disebut sebagai penyebab tersangka melakukan perbuatan itu, Berry membantahnya.
"Dia baru melihat video porno belum lama, dia pegang HP belum lama, karena sistem sekolah online. Waktu buka internet muncul konten-konten sepreti itu, tapi itu bukan penyebab utama, tapi memang sudah lama," ujar Berry.
Diberitakan sebelumnya, FM, warga Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas diduga menyodomi tiga bocah laki-laki yang masih duduk di bangku SD.
