Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Berteriak Siap Perang, Amerika Kerahkan 11.000 Tentara, Kapal dan 100 Pesawat di Pulau Guam

Tentara AS dimobilisasi, kapal perang dan 100 pesawat, akan berpartisipasi dalam latihan untuk melindungi pangkalan strategis AS di Pasifik

Twitter U.S. Navy
kapal perang Angkatan Laut AS USS Bonhomme Richard 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kondisi di Pulau Guam nampaknya memanas, China pun berteriak siap untuk berperang.

Surat kabar China memperingatkan "kesiapan berperang" dalam konteks 11.000 tentara AS dimobilisasi ke pangkalan di Pulau Guam untuk latihan militer skala besar.

Menurut The Sun, sejumlah besar tentara akan dimobilisasi, kapal perang dan 100 pesawat, akan berpartisipasi dalam latihan untuk melindungi pangkalan strategis AS di Pasifik.

Menurut pengumuman Armada Pasifik AS, kapal induk AS USS Ronald Reagan dan kapal serbu amfibi USS America, USS New Orleans, dan USS Germantown berpartisipasi dalam latihan skala besar yang disebut Valiant Shield 2020 (Shield berani 2020) dari 14-25 September di Guam.

Laksamana Muda Michael Boyle, yang bertanggung jawab atas operasi angkatan laut dengan Armada Pasifik, mengatakan latihan terbaru termasuk latihan darat, laut dan udara terkoordinasi di sekitar Guam yang terletak di tengah pulau di Samudra Pasifik, untuk meningkatkan kapasitas kooperatif pasukan.

"Sangat penting untuk menunjukkan kepada sekutu dan mitra bahwa AS menjunjung tinggi komitmennya untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tegas Boyle dalam sebuah pernyataan (11/9/2020).

Xi Jinping
The Independent
Xi Jinping

Awal musim panas ini, Jenderal Charles Q. Brown Jr, komandan Angkatan Udara AS di Pasifik, mengatakan:

"Kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi prioritas utama Pentagon."

Namun langkah AS membuat media pemerintah China menyatakan keras.

The Hoan Cau Times, sub-publikasi People's Daily, corong Partai Komunis Tiongkok, menerbitkan editorial yang menyerukan kesiapan untuk bersiap menghadapi potensi perang.

"Seluruh masyarakat China harus benar-benar berani dan tenang untuk ikut berperang demi melindungi kepentingan intinya dan bersedia menanggung akibatnya," tulis Hoan Cau.

Hoan Cau menegaskan:

Presiden China Xi Jinping - China dikabarkan akan menyerbu Taiwan pada 3 November 2020.
Financial Times
Presiden China Xi Jinping - China dikabarkan akan menyerbu Taiwan pada 3 November 2020.

"Jika perang dengan AS pecah di dekat pantai Cina, kami memiliki peluang untuk menang".

Hoan Cau juga menegaskan bahwa China bukanlah negara yang menembakkan senjata untuk memulai perang.

Tetapi jika dalam situasi kritis, terpaksa melepaskan tembakan pertama, China perlu mengeluarkan ultimatum agar perang dimulai dengan cara yang benar.

(*)

Sumber: Intisari

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved