Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ditunjuk Jokowi Tangani Covid-19, Luhut: Tak Ada yang Tak Bisa Saya Selesaikan

Kendati demikian, Luhut Binsar Panjaitan mengaku tidak ambil pusing dengan persepsi sejumlah pihak yang menganggapnya sebagai menteri segala urusan.

YouTube/Najwa Shihab
Luhut Binsar Panjaitan di acara Mata Najwa 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Baru-baru ini Presiden Jokowi membuat keputusan yang mencengangkan publik. 

Mulai dari memerintahkan Menhan mengurusi komoditi singkong di Kalteng, hingga menunjuk Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengurusi penaganan Covid-19.

Keputusan Jokowi tersebut pun menjadi buah bibir sejumlah kalangan.

Kendati demikian, Luhut Binsar Panjaitan mengaku tidak ambil pusing dengan persepsi sejumlah pihak yang menganggapnya sebagai menteri segala urusan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Majelis Umum (SMU) ke 75 PBB secara virtual. Rabu, (23/9/2020)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Majelis Umum (SMU) ke 75 PBB secara virtual. Rabu, (23/9/2020) (dok Kementerian Luar Negeri)

"Itu haknya orang, yang penting tugasnya bisa diselesaikan atau tidak," kata Luhut dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/9/2020).

Kompas.com telah meminta izin Najwa Shihab untuk mengutip wawancara dengan Luhut.

Luhut menilai penunjukan dirinya untuk suatu tugas merupakan hal biasa dan wajar.

Apalagi, ia mengklaim bahwa berbagai tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi bisa ia kerjakan dengan baik.

"Saya pikir selama ini apa yang diperintahkan Presiden tak ada yang tak bisa saya selesaikan," ujar Luhut.

Belakangan, Luhut juga ditugaskan Jokowi untuk menangani pandemi Covid-19 di sembilan provinsi prioritas. Ia juga menilai penugasan tersebut wajar.

Sebab, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Luhut mengaku hanya ikut membantu penanganan pandemi yang selama ini sudah dilakukan dengan baik oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Misalnya, ia akan lebih berfokus dalam memberi arahan agar TNI Polri memperketat pengawasan terhadap protokol kesehatan.

"Kita menajamkan apa yang sudah ada. Itu yang saya lakukan sekarang. Apa yang dilakukan Doni dan Terawan itu bagus, nah saya tinggal menajamkannya," kata Luhut.

Luhut pun meyakini bisa mengerjakan tugas baru dari Jokowi ini dengan baik.

Ia menyebut hasil dari pekerjaannya akan terlihat dalam waktu seminggu ke depan.

"Sekarang kita mulai mengerjakannya, dan mulai satu minggu sampai 10 hari ke depan kelihatan hasilnya. Tentu tidak spektakuler, kita maintain dengan baik," kata Luhut.

Sampai Rabu (23/9/2020) kemarin, masih ada penambahan 4.465 kasus baru Covid-19.

Itu adalah penambahan kasus baru tertinggi selama pandemi.

Penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia ada 257.388 orang.

Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 187.958 orang.

Sementara angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 9.977 orang.

Tunjuk Menhan Prabowo urusi singkong

Presiden Jokowi menugaskan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjamin komoditi Singkong di Kalimantan Tengah.

Komoditi Singkong tersebut termasuk dalam program pembangunan lumbung pangan berskala luas atau food estate. 

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak sendirian, ia bersama dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri lainnya. 

Prabowo mengatakan dalam membangun food estate tersebut akan ada pembagian tugas antara kementerian yang terlibat.

Mulai dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian PUPR, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

"Jadi sesudah itu ada semacam pembagian tugas di mana kemenhan akan memegang suatu peranan justru di pembangunan cadangan pangan (di) singkong kemudian sisanya itu nanti terutama masih sebetulnya itu adalah tugas utama dari menteri pertanian," kata Prabowo dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, (23/9/2020).

Proyek cadangan singkong tersebut menurut Prabowo akan dimulai pada 2021 dengan luas lahan 30 ribu hektar.

Luas lahan akan tersebut akan terus bertambah secara bertahap hingga 2025. 

"Sasaran kita akhirnya adalah sampai 1,4 juta di akhir 2025," katanya.

Komoditi singkong menurut Prabowo akan menghasilkan sejumlah produk pertanian mulai dari tapioka hingga mokaf, yaitu tepung yang menjadi bahan dasar sejumlah produk pangan.

Ia mengatakan dengan terjaganya ketahanan pangan komoditi singkong maka Indonesia tidak akan tergantung lagi pada impor.

"Yaitu bahan pangan untuk roti untuk juga nasi dari singkong dan juga mie dan Indonesia sudah konsumen mie kedua terbesar di dunia dan kita ingin menjamin bahwa kita tidak tergantung dari persediaan luar negeri," tuturnya.

Prabowo optimis bahwa proyek food estate di Kalimantan dan Sumatera Utara akan berjalan dengan baik. Setiap kementerian yang bertugas akan menjalankan perannya agar tercipta ketahanan pangan nasional.

"Jadi kita optimistis kita akan bekerja dengan baik. (Kementerian) PUPR bekerja di depan kemudian Kementerian Pertanian saya kira sudah punya rencana yang luar biasa yang baik ke depan. Gubernur Kalimantan Tengah juga mendukung di lapangan jadi saya kira itu dari saya dan kita siap bekerja dan kita siap menghadapi segala kemungkinan. kami yakin bahwa kita bisa atasi semua kemungkinan yang akan dihadapi bangsa ini," pungkasnya.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Tak Ada Perintah Presiden yang Tak Bisa Saya Selesaikan".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved