Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Usai Bunuh Brigadir Nurhadi, Kompol Yogi Santai Merokok: Cemburu Wanita Pesanan Didekati

Aris bersama teman kencannya MY kembali ke kamar hotel tempat mereka menginap yang letaknya berada disamping Villa Tekek

HO TribunBengkulu.com/Istimewa
PEMBUNUHAN BRIGADIR NURHADI - Kolase foto Kompol Yudi, Misri dan Brigadir Nurhadi. Terungkap bagaimana kronologi yang sebenarnya menyebabkan Brigadir Nurhadi tewas tak wajar di kolam saat pesta bareng wanita di Villa, Lombok, Selasa 12 Agustus 2025. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kompol I Made Yogi Purusa Utama tampak tenang seolah tanpa rasa bersalah.

Setelah menghabisi nyawa rekannya, Brigadir Muhammad Nurhadi, ia duduk santai di tepi kolam sambil menyalakan rokok.

Momen itu yang terjadi di sebuah resor mewah di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pada 16 April 2025.

Tragedi berdarah itu bermula dari sebuah pesta malam di Villa Tekek The Beach House Resort, yang diwarnai dengan konsumsi ekstasi dan minuman keras.

Di dalam vila tersebut, tiga anggota polisi berpesta bersama dua perempuan, yakni Misri Puspita Sari yang kini juga menjadi tersangka dan Meylani Putri, yang dihadirkan sebagai saksi.

Dalam persidangan, jaksa mengungkap bahwa Yogi sempat memiting leher Brigadir Nurhadi sebelum akhirnya mendorongnya ke kolam renang.

Momen yang seharusnya menjadi malam hiburan berubah menjadi tragedi kelam antar sesama aparat penegak hukum.

Pada Rabu 16 April 2025, Yogi sekira pukul 20:30 Wita terbangun dari tidur karena merasa pusing akibat mengonsumsi minuman keras dan narkoba.

Di saat bersamaan, dia melihat Misri bersama Nurhadi masih di sekitar kolam renang villa.

Baca juga: Tewas oleh Pistol Polisi: Misteri Padly, Pria Diduga ODGJ yang Disebut Merusak Dua Pos di OKU

Baca juga: Utang Indonesia Sudah Tembus Rp 9 ribuan Triliun, Menkeu Purbaya: Kenapa Anda Khawatir?

Misri merupakan teman kencan Yogi dengan biaya Rp10 juta per malam. 

"Melihat itu, Yogi yang masih di bawah pengaruh minuman keras, pil riklona dan pil ekstasi merasa curiga, marah terhadap kelakuan korban sebagai bawahan sehingga Yogi memiting korban menggunakan tangan kanan," ucap Budi. 

Saat memiting, Yogi mengunci tubuh Nurhadi yang kesakitan.

Nurhadi memberontak dan merangkak untuk melepaskan pitingan sehingga mengakibatkan luka di sejumlah bagian tubuhnya.

"Setelah korban menjadi lemas, tidak berdaya dan hilang kesadaran, kemudian Yogi melepas pitingannya tersebut sambil mendorong tubuh korban ke dalam kolam," kata Budi. 

Setelah mendorong tubuh korban ke kolam, Yogi kemudian duduk di kursi yang ada di pinggir kolam sambil menikmati sebatang rokok. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved