Bikin JIJIK! 340 Ribu Kondom Bekas Didaur Ulang & Dijual Lagi: Dicuci & Dikeringkan
menggunakan kembali kondom bekas pakai bukan hanya kotor dan jorok, tapi juga membawa banyak sekali dampak buruk bagi Anda dan pasangan.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Publik Vietnam dibuat geger.
Pasalnya, polisi menemukan sindikat pendaur ulang Kondom bekas.
Dari hasil penggerebekan, terdapat 340 ribu kondom bekas.
Kondom itu dicuci dan dijual kembali.
Menyadur dari Daily Mail, Kamis (24/9/20), kondom bekas itu ditemukan oleh polisi di sebuah gudang di daerah Bing Duong, Vietam.
Sindikat ini bahkan beroperasi dengan besar, sampai memiliki pegawainya sendiri.
Pekerja di pabrik kondom bekas itu, dibayar untuk mebersihkan alat kontrasepsi karet sebelum kemudian direntangkan dengan kayu.
• Gara-Gara Foto Ini Luhut Berang: Kamu Ngapain Provokasi, Najwa: Ini Fakta Pak!
• Punya Anak Lima, Pilunya Hidup Tukang Bakso Ini, Harus Makan Dagangannya Sendiri Karena Tak Laku
Kemudian, kondom itu dikemas ulang lalu dijual kembali ke publik tanpa menaruh curiga.
Untungnya sindikat besar ini berhasil terungkap oleh polisi, di mana pada hari Sabtu (19/9), polisi menggerebek lokasi tersebut dan menyita barang bukti.
Sementara itu, bosnya sendiri mengaku telah menjalankan bisnis itu cukup lama.
Pha Thi Thanh Ngoc, (33) pemilik gudang itu kini juga di tangkap oleh polisi.
Berdasarkan pengakuannya, dia menerima kiriman kondom bekas sebulan sekali dari orang-orang yang tidak dikenal, diduga pemulung.
• Video: Saat Ditangkap, Tersangka Pelecehan dan Pemerasan di Bandara Soetta Bersama Seorang Wanita
• Punya Tampang Sangar, Pria ini Ternyata Guru TK, Wali Murid pun Histeris
• Tak Peduli Bentuk Fisik, Pria Ini Nikahi Wanita yang Punya Kelainan Kulit yang Dikelan di Medsos
Kemudian, dia bersama pekerjanya membersihkan dan mengeringkan lalu menyortirnya sebelum menjualnya kembali seolah-olah itu adalah baru.
Menurut polisi tindakan itu ilegal dan penggunaan kondom bekas dianggap berbahaya.
Kondom bekas itu disita sebagai barang bukti, dan akan segera dibuang karena dianggap sebagai limbah medis.
